REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Legislator DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Edward Wijaya Horas menggelar reses dan temu konstituen untuk masa sidang kedua tahun anggaran 2023/2024 pada Sabtu (3/2/2024). Kali ini, ia menggelar reses di Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Kelurahan Balang Baru sendiri merupakan titik kedua dari rangkaian pelaksanaan reses Edward Horas kali ini. Ditempat tersebut, ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Sulsel itu disambut oleh ratusan konstituennya.
Hadir para ketua RT/RW setempat, perwakilan dari pihak kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tokoh pemuda. Mereka nampak antusias mengikuti kegiatan tersebut dengan ikut berpartisipasi menyampaikan aspirasinya.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Mengawali kegiatan resesnya, Edward Horas menjelaskan bahwa kedatangannya di Kelurahan Balang Baru tersebut adalah untuk menyerap aspirasi masyarakat yang berkembang belakangan ini. Ia ingin mendengarkan secara langsung apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan konstituennya.
“Sebagai perwakilan kita di parlemen, saya punya tugas dan tanggung jawab untuk turun langsung menyerap aspirasi kita semua. Seorang anggota DPRD itu tidak selalu harus berada di kantor saja, melainkan punya kewajiban untuk turun langsung ke lapangan mendengar keluhan konstituennya,” kata Edward Horas.
Anggota Komisi A DPRD Sulsel itupun menanyakan langsung kepada warga yang hadir terkait permasalahan mereka. Ia meminta warga untuk memanfaatkan momentum tersebut guna menyampaikan ataupun berbicara terkait permasalahan mereka.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
“Hasilnya, masyarakat di Kelurahan Balang Baru ini cenderung ingin menjajal dunia usaha. Hanya saja, mereka terkendala modal usaha. Mereka juga meminta agar bisa difasilitasi bantuan pelatihan wirausaha,” beber Edward Horas.
Aspirasi lainnya yang mengemuka di titik reses ini adalah permintaan untuk perbaikan drainase. Hal ini sebagai antisipasi terjadinya banjir yang selalu menghantui warga, terutama pada saat musim hujan.
“Semua aspirasi ini akan saya tampung dan menjadi bahan referensi untuk diperjuangkan menjadi salah satu kegiatan prioritas dalam pembahasan APBD mendatang,” tutup Edward Horas. (*)