0%
logo header
Sabtu, 13 Maret 2021 19:08

Hasanuddin Leo Minta Dinas PU Makassar Bergerak Cepat Atasi Rumah Warga yang Tak Miliki Jamban

Anggota Fraksi PAN Kota Makassar Hasanuddin leo, mensosialisasikan Perda Tentang Pengolahan Limbah Domestik, di Hotel Phinisi Traveler, Jalan Lamadukelleng Buntu Makassar, Sabtu (13/03/2021).
Anggota Fraksi PAN Kota Makassar Hasanuddin leo, mensosialisasikan Perda Tentang Pengolahan Limbah Domestik, di Hotel Phinisi Traveler, Jalan Lamadukelleng Buntu Makassar, Sabtu (13/03/2021).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar Hasanuddin Leo, meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mengatasi persoalan air limbah yang ada di masyarakat. Sebab, berdasarkan data masih banyak warga belum memiliki jamban.

Hal itu disampaikan Hasanuddin Leo saat menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan air limbah domestik, di Hotel Phinisi Traveler, Jalan Lamadukelleng Buntu Makassar, Sabtu (13/03/2021).

“Di Makassar, masih banyak rumah tangga yang belum punya jamban khususnya daerah pinggiran. Sehingga, perlu penanganan penuh pemerintah,” tandas Hasanuddin Leo.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Meski saat ini pemerintah membangun proyek IPAL Losari, namun, kata Leo, warga belum mengetahui mekanisme pemasangan langsung ke rumah. Sehingga, hal ini menjadi tugas DPU Makassar tuntaskan persoalan air limbah.

“Saya minta DPU mengatasi persoalan air limbah ini. Sebab, masih ada konstituen saya yang mungkin bisa dibantu terkait septik tank atau apapun modelnya,” katanya.

“DPU bisa melakukan perencanaan dan pendataan secara komperhensif, urusan anggaran itu urusan di Banggar. Harapannya, IPAL Losari bisa terkoneksi ke rumah-rumah warga,” tambahnya.

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

Sementara Narasumber Kegiatan, Imam Hud mengatakan, persoalan sanitasi bukan hal sepele dan itu menjadi perhatian pemerintah sehingga lahir sebuah regulasi. Saking pentingnya, penataan lingkungan sama dengan menata pemerintahan.

“Manusia kadang-kadang lupa, alam ini jangan diintervensi terlalu jauh. Sehingga benar, penyusunan penataan ruang itu harus bermuara pada ekologi,” tukas Imam.

Dijelaskan Imam, Ekologi ini tidak hanya bicara manfaat hewani atau tumbuhan tetapi juga dampak ke manusia. Contohnya saja, kondisi pantai losari saat ini yang dinilai sudah tercemar lantaran adanya aktivitas penataan ruang.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

“Dulu pantai losari indah sekali melihat matahari terbenam. Tetapi, saat ini tertutupi keindahan itu dengan bangunan,” ungkapnya. (Rizal)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646