0%
logo header
Jumat, 20 September 2024 21:46

Hingga Juni 2024, Transaksi Saham di Sulawesi Selatan Capai Rp9,36 Triliun

Chaerani
Editor : Chaerani
Ilustrasi transaksi saham. (Dok. Int)
Ilustrasi transaksi saham. (Dok. Int)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menyebutkan nilai transaksi saham di Sulawesi Selatan hingga Juni 2024 sebesar Rp9,36 triliun.

Dari total transaksi saham ini pun diperoleh dari penelitian ini pertumbuhan Singel Investor Identification (SID) investor pasar modal di Sulawesi Selatan. Dimana pada posisi Juni 2024 mencapai 367.613 SID atau tumbuh sebesar 35,82 persen dibandingkan posisi Juni 2023 yang tercatat sebesar 270.669 SID.

“Dari total investor pasar modal tersebut, yang terbanyak adalah investor reksadana mencapai 352.004 SID atau tumbuh sebesar 37,32 persen dibandingkan posisi Juni 2023 atau 256.347,” terang Kepala OJK Provinsi Sulselbar Darwisman, dalam keterangannya, kemarin.

Baca Juga : Hadiri Sespim Perubahan Zona VII di Malino, Cak Imin Tekankan Integritas dan Mentalitas Kader

Kemudian, untuk investor pasal modal lainnya dipengaruhi pada investor saham sebesar 114.642 SID yang perolehannya mengalami kenaikan jika dibandingkan Juni 2023 sebanyak 91.474. Selanjutnya investor Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 16.66 SID dari periode yang sama di Juni 2023 sebanyak 13.974 SID.

Darwisman mengungkapkan, hal lainnya jika dilihat pada perkembangan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Sulawesi Selatan posisi Juni2024 secara year of year (yoy) juga menunjukkan kinerja positif pada beberapa industri. Kinerja perusahaan pembiayaan mampu tumbuh positif, tercermin dari total piutang pembiayaan yang tumbuh 13,05 persen menjadi Rp18,52 triliun. Begitu pula dengan peningkatan jumlah outstanding pinjaman pada fintech peer to peer lending yang tumbuh sebesar 56,72 persen menjadi Rp1,48 triliun dengan tingkat wanprestasi yang terjaga yaitu sebesar 2,16 persen.

“Pada total aset dana pensiun juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 18,22 persen menjadi Rp1,59 triliun,” terangnya.

Baca Juga : Usung Tema Energi Ramah Lingkungan, Pemprov Sulbar bersama PLN Gelar PLN Mobile Sulbar Run 2024

Lanjutnya, dalam rangka mendorong perluasan inklusi keuangan pasar modal untuk semakin mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia maupun di Sulawes Selatan, OJK telah menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) Tahun 2024 di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini direalisasikan dalam bentuk kuliah umum di Universitas Negeri Makassar (UNM) pada 9 Agustus 2024 lalu yang dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (KE PMDK), Anggota Badan Supervisi (BS) OJK Bidang Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto serta Civitas Akademika UNM sebanyak 700 peserta.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646