REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan pesisir dengan menjalin kerja sama strategis bersama Komunitas Lestari Penyu.
Kolaborasi ini difokuskan pada penguatan aksi konservasi penyu di sekitar Pulau Barrang Caddi, Kota Makassar, melalui pendekatan teknologi dan pemberdayaan komunitas.
Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Program ini bertajuk “Penguatan Aksi Konservasi Berbasis Komunitas Pemuda dalam Mendukung Asta Cita sebagai Negara Maritim dan Menjaga Keamanan Lingkungan di Pulau Barrang Caddi“.
Baca Juga : The Exclusive Getaway Aston Makassar, Hadirkan Pengalaman Menginap Tak Terlupakan
Melalui asesmen kebutuhan mitra, tim PKM mengusulkan sejumlah inovasi teknologi yang relevan dan aplikatif, diantaranya website berbasis komunitas sebagai platform digital untuk dokumentasi dan kampanye konservasi, yang kini telah hadir dalam bentuk lestaripenyu.org.
Selanjutnya, teknologi hatchery penyu, yakni tempat perlindungan peneluran penyu yang dirancang dengan pendekatan inovatif dan ramah lingkungan.
Inovasi lainnya yang ditawarkan adalah teknologi smart patrol menggunakan senter turtlesafe. Ini merupakan sistem pemantauan konservasi peneluran penyu dengan menggunakan teknologi senter yang aman bagi penyu.
Baca Juga : PLN Bekali BUMDes Lero Tatari Manfaatkan FABA PLTU Palu 3 jadi Paving Block dan Batako
Selain pengembangan teknologi, kegiatan ini juga mencakup pelatihan dan pendampingan intensif kepada komunitas lokal agar mampu mengelola dan memanfaatkan inovasi tersebut secara berkelanjutan.
Program ini sendiri melibatkan lima mahasiswa dalam skema Magang-MBKM yang telah berlangsung sejak Juli dan akan berakhir pada Desember 2025 mendatang.
Adapun yang berperan dalam pelaksanaan kegiatan ini diantaranya Muh Ikhsan Idrus, S.Pi., M.Si selaku ketua tim PKM yang bertanggung jawab atas pengembangan teknologi hatchery dan penerapan sistem pemantauan konservasi peneluran penyu.
Baca Juga : Peringati Setahun Menjabat, Legislator DPRD Sulsel Gelar Doa Bersama
Selain itu, Umar Iskandar, S.H., M.H berperan sebagai fasilitator edukasi pemahaman hukum untuk komunitas, serta Hasyrif SY, S.Kom., M.T selaku dosen Universitas Dipa Makassar yang berperan dalam pembuatan dan pendampingan website dasar untuk komunitas.
Tim kembali turun melakukan aksi dan kegiatan lapangan pada Sabtu (20/9/2025) dengan menyelesaikan pembangunan teknologi hatchery peneluran penyu. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 anggota Komunitas Lestari Penyu, 5 mahasiswa magang, serta masyarakat Pulau Barrang Caddi yang turut berpartisipasi aktif.
Ketua Komunitas Lestari Penyu, Rafly, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan.
Baca Juga : Hadir Kembali di Makassar, CustoMAXi Siapkan Hadiah Rp100 Juta
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya dukungan inovasi teknologi dan keterlibatan mahasiswa dari Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa. Program ini memberi semangat baru bagi kami untuk terus menjaga kelestarian penyu di wilayah kami,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi model kolaborasi antara perguruan tinggi, komunitas lokal, dan pemerintah dalam mewujudkan konservasi laut yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat. (*)