0%
logo header
Jumat, 19 Mei 2023 07:44

Kalangan Akademisi Sebut Prof Judha Figur Tepat Gantikan Menkominfo

Rizal
Editor : Rizal
Guru Besar Unhas Bidang Hukum, Prof Dr Judhariksawan. (Foto: Istimewa)
Guru Besar Unhas Bidang Hukum, Prof Dr Judhariksawan. (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi BTS. Kini Sekjen Partai NasDem itu telah ditahan Kejaksaan Agung.

Pasca penahanan itu, sejumlah spekulasi mencuat terkait sosok pengganti Johnny sebagai Menkominfo. Ada beberapa nama mencuat, antara lain Guru Besar Unhas Bidang Hukum, Prof Judhariksawan.

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla menilai, sudah tepat jika pengganti Plate berasal dari kalangan profesional. Sebab, hal itu akan memudahkan akselerasi program kerja di kementerian bersangkutan.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

“Prof Judha itu kalau tidak salah dua periode di KPI. Artinya punya modal dan pengalaman memahami gerak media. Modal profesionalitas dalam menjalankan tugasnya sebagai Menkominfo,” kata Adi, Kamis (18/5/2023).

Menempatkan kalangan profesional dalam pos jabatan publik, katanya merupakan bagian dari sistem meritokrasi, yaitu memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan atau kelas sosial.

“Jadi melibatkan ahli yang punya kompeten, memang seharusnya pengangkatan menteri itu, meskipun punya latar belakang politisi tapi seharusnya punya kompetensi sesuai jabatan yang dimiliki,” tandasnya.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Pasalnya, kata Adi, pengangkatan pejabat publik apalagi sekelas menteri kabinet tanpa kompetensi yang mumpuni sangat riskan menimbulkan masalah. Termasuk sulit beradaptasi dengan tupoksinya.

Karena itu, menurut Adi, Judhariksawan sangat tepat mengisi posisi Menkominfo. Selain berasal dari kalangan profesional, ia juga merupakan praktisi penyiaran.

“Yang kedua, kalau profesional, itu bagus. Karena sekarang posisinya ada problem di internal istana antar parpol koalisi, terutama istana dengan NasDem,” tambah Adi.

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

Judhariksawan sebelumnya pernah menduduki jabatan komisioner KPID Sulsel selama satu periode dan dua periode di KPI pusat. Disamping aktif mengajar dibeberapa kampus negeri dan swasta di Maksssar.

Menurut Adi, pengangkatan kalangan profesional di posisi Menkominfo juga dapat meredam ketegangan antara Istana dan NasDem. Pasalnya, jika pengganti Plate juga berasal dari parpol maka akan menimbulkan kesenjangan politik diantara koalisi.

Meski sosok pengganti Johnny Plate dari jabatan Menkominfo masih menjadi teka-teki, namun pemerintah sudah memberikan jawaban. Untuk sementara waktu, Menkominfo akan dijabat oleh pelaksana tugas (Plt).

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

Terpisah, Pengajar Hukum Tata Negara Unhas, Fajlurrahman Jurdi menyebut untuk mengisi kekosongan jabatan Menkominfo, figur yang paling tepat semestinya dari kalangan yang netral apalagi ini masa-masa krusial jelang Pemilu 2024.

“Harus figur yang netral. Tidak rentan dengan kepentingan apalagi sekarang ini sudah memasuki masa tahapan pemilu 2024,” kata Fajrul, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Ketua Pusat Kajian Konstitusi dan Kajian Kejaksaan Unhas ini menilai bahwa sosok yang paling tetap menurutnya adalah figur yang punya pengalaman, integritas dan reputasi baik.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

“Jadi, figur yang tepat itu adalah Prof Judhariksawan disamping dia punya pengalaman, juga dikenal sebagai pakar hukum di bidang telekomunikasi dan informatika,” tegasnya.

Apalagi Prof Judha memiliki pengalaman di bidang penyiaran karena ia pernah menjadi sebagai ketua KPI pusat masa bakti 2013-2016.

“Integritas dan kecerdasan yang dimiliki, tentu saja tak diragukan lagi. Ia selalu tegak lurus pada kebenaran serta dinilai sebagai figur yang paling soft dari indikasi politik kepentingan yang terus memanas akhir-akhir ini,” terang pengamat Hukum Tata Negara Unhas itu.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

Sekadar diketahui, Johnny G Plate dijerat kasus korupsi terkait proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022. Kasus ini diduga merugikan negara mencapai Rp8 triliun. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646