REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA — Masyarakat Desa Margahayu, yang terletak di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tengah mengembangkan usaha pertanian mereka dengan mengandalkan komoditas sawit. Komoditas ini dipilih karena memiliki potensi besar dalam pasar global.
Menurut Kepala Desa Margahayu, Rusdi, perkebunan sawit memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Ia menyebut bahwa masyarakat telah mampu mengelola perkebunan sawit secara mandiri, tanpa tergantung pada pihak lain.
“Masyarakat sangat puas dengan perkebunan sawit karena memberikan penghasilan yang stabil dan menciptakan lapangan kerja. Mereka dapat mengatur tenaga kerja sendiri untuk keluarga mereka tanpa bergantung pada pihak lain,” ujar Rusdi pada Rabu (08/11/2023).
Baca Juga : Warga Margahayu Rayakan HUT ke-43 dengan Pawai Pembangunan dan Semangat Gotong Royong
Rusdi menekankan bahwa sawit merupakan komoditas yang sangat dicari di pasar global, terutama oleh Indonesia sebagai produsen terbesar. Ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan berupa fasilitas dan bantuan, seperti bibit, pupuk, irigasi, dan bantuan pemasaran, guna optimalisasi pengembangan perkebunan sawit oleh masyarakat.
“Sawit menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan, khususnya di Indonesia. Kami berharap pemerintah mendukung upaya pengembangan pertanian sawit untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Namun, di tengah kesuksesan perkebunan sawit, masyarakat Desa Margahayu harus menghadapi ancaman dari aktivitas tambang di sekitarnya. Rusdi mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak negatif tambang, yang berpotensi merusak struktur dan kesuburan tanah serta mengakibatkan pendangkalan sungai dan parit.
Baca Juga : 17 Alasan Rakyat Kutai Kartanegara Kembali Pilih Edi Damansyah-Rendi Solihin
“Kami khawatir dengan dampak tambang di sekitar kami yang bisa merusak struktur tanah dan produktivitas pertanian,” ungkapnya.
Rusdi berharap pemerintah memberikan perhatian dan perlindungan kepada masyarakat Desa Margahayu agar mereka dapat menjalankan usaha pertanian tanpa terganggu oleh dampak aktivitas tambang. Ia juga menyerukan perlunya pengawasan dan pengaturan yang ketat terhadap aktivitas tambang agar tidak merugikan lingkungan dan masyarakat.
“Kami meminta perlindungan dari pemerintah karena ingin hidup secara damai dengan alam. Pengaturan aktivitas tambang juga harus dilakukan secara ketat agar tidak merusak lingkungan,” tutupnya. (ADV/Diskominfo Kukar)
