0%
logo header
Jumat, 12 Desember 2025 23:15

KPU Soppeng Gencarkan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan di Desa Barae, Sasar Kelompok Marginal

Rizal
Editor : Rizal
KPU Soppeng menggelar kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih intensif di Desa Barae, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Jumat (12/12/2025). (Foto: Istimewa)
KPU Soppeng menggelar kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih intensif di Desa Barae, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Jumat (12/12/2025). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, SOPPENG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Soppeng menegaskan komitmennya dalam agenda pendidikan pemilih berkelanjutan tahun 2025. Kali ini, kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih intensif dilaksanakan di Desa Barae, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Jumat (12/12/2025).

Ajang edukasi demokrasi ini fokus pada segmentasi kelompok marginal masyarakat setempat.

Kehadiran KPU di luar tahapan Pemilu ini bertujuan untuk memastikan setiap warga negara, tanpa terkecuali, memiliki pemahaman yang memadai tentang hak dan tanggung jawab mereka sebagai pemilih.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Kegiatan dibuka dengan sambutan hangat dari pihak pemerintah desa setempat. Ketua BPD Desa Barae, Aniswardi yang hadir mewakili Kepala Desa Barae, Eka Sakti, menekankan vitalnya partisipasi politik.

“Tingkat partisipasi untuk desa Barae lumayan tinggi, meskipun masih ada sebagian masyarakat kita yang belum menggunakan hak pilihnya, biasanya ada yang lagi di luar daerah sehingga tidak sempat memilih,” jelas Aniswardi.

Ketua KPU Kabupaten Soppeng, Risal, dalam arahannya menggarisbawahi pentingnya menggunakan hak pilih secara cerdas.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Sosialisasi ini adalah upaya kami untuk mendekatkan informasi kepemiluan kepada seluruh lapisan masyarakat. Setiap suara sangat berarti,” tutur Risal.

Sementara itu, Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Soppeng, Lanyala Soewarno bertindak sebagai pengampu dan pemandu acara. Dalam pengantarnya, Lanyala menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi.

“Kami dari KPU Soppeng menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada warga dan Kepala Desa Barae yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk bersosialisasi di luar tahapan ini,” ungkapnya.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Lanyala secara khusus mengapresiasi tingginya partisipasi di Soppeng, namun mengingatkan bahwa edukasi harus berkelanjutan.

“Tingkat partisipasi di Soppeng selama ini terbilang tinggi dan ini modal besar. Namun, tantangan KPU ke depan adalah bagaimana menjaga kualitas pemahaman pemilih agar tidak hanya sekadar datang ke TPS, melainkan memilih berdasarkan rasionalitas, bukan mobilisasi,” katanya.

“Pendidikan pemilih harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok marginal, agar tidak ada satupun warga yang tertinggal dalam pemahaman politik,” tambah Lanyala.

Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal

Sebagai narasumber utama, Nursam memaparkan materi mengenai pentingnya suara dalam menentukan pemimpin masa depan, sekaligus menjelaskan secara rinci kedudukan kelembagaan eksekutif dan legislatif serta peran krusial penyelenggara Pemilu.

Nursam secara tegas kembali pada adagium fundamental demokrasi, yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Ia menekankan bahwa masyarakat Desa Barae bukan hanya objek kebijakan, melainkan subjek utama dalam menentukan pemimpin.

“Bapak dan Ibu adalah penentu kedaulatan tertinggi. Pemilu bukanlah sekadar ritual, melainkan transfer mandat kekuasaan yang sah,” tegas Nursam.

Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal

Di akhir sesinya, Nursam membahas fenomena Golongan Putih (Golput). Ia mengakui Golput sebagai hak, namun memberikan perspektif kritisnya.

“Golput adalah hak politik, namun secara konsekuensial, golput akan melemahkan legitimasi pemimpin terpilih. Ketika masyarakat yang kritis justru memilih untuk golput, mereka secara tidak langsung memberikan ruang bagi kelompok yang paling aktif untuk menentukan arah pembangunan, sekalipun itu minoritas. Oleh karena itu, kita harus menjadi pemilih yang rasional dan aktif,” tegasnya.

Dukungan kuat terhadap program ini datang dari tokoh masyarakat setempat, Amiruddin, yang merupakan mantan Kepala Desa Barae.

Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal

“Saya berterima kasih kepada KPU Soppeng telah bersosialisasi kepada masyarakat Desa Barae untuk memberikan pemahaman menggunakan hak pilih di pemilu dan pemilihan. Hal ini penting sebagai agenda pendidikan pemilih untuk menjadikan warga Desa Barae sebagai pemilih cerdas,” demikian Amiruddin.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan, Haswinardi, Kasubag Parmas dan SDM, Sitti Rahmawati, serta jajaran Staf KPU Kabupaten Soppeng, menunjukkan keseriusan lembaga dalam mengawal pendidikan pemilih di Kabupaten Soppeng. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646