0%
logo header
Selasa, 15 Juli 2025 13:05

KWT Purwajaya Jadi Penggerak Industri Herbal Berbasis Kunyit Hitam

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Kepala Desa Purwajaya, Adi Sucipto. [Foto.Redaksi/Republiknews.co.id]
Kepala Desa Purwajaya, Adi Sucipto. [Foto.Redaksi/Republiknews.co.id]

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Kiprah perempuan Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, semakin menonjol lewat peran aktif Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam pengembangan pertanian herbal. Salah satu fokus utama yang tengah digarap secara serius adalah budidaya dan pengolahan kunyit hitam sebagai komoditas unggulan desa.

Kepala Desa Purwajaya, Adi Sucipto, menuturkan bahwa saat ini terdapat 10 KWT aktif yang menjadi motor penggerak pertanian di wilayahnya. Ia menyebut para anggota KWT tidak hanya menjalankan kegiatan pertanian konvensional, tetapi juga mendorong inovasi melalui pengolahan pascapanen seperti pengeringan, ekstraksi, hingga produksi kapsul herbal.

“Mereka inilah penopang utama sektor pertanian di Purwajaya. Sebagian besar masyarakat memang bertani, dan perempuan kini memegang peran penting,” ungkapnya, Selasa (15/07/2025).

Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Program RT dan Dorong Kesejahteraan Warga Muara Jawa

Dengan dukungan dari Pemkab Kukar dan pemerintah provinsi, para anggota KWT telah mengikuti pelatihan teknis dan manajemen usaha, termasuk pendampingan dalam proses sertifikasi produk. Hal ini menjadi langkah penting agar produk herbal lokal mampu bersaing di pasar luas dengan standar mutu yang terjamin.

“Alhamdulillah, pelatihannya sangat bermanfaat. Kami juga didampingi hingga proses sertifikasi produk. Ini sangat membantu para ibu agar produknya lebih berkualitas dan layak edar,” tambah Adi.

Tak hanya meningkatkan keterampilan, keterlibatan perempuan dalam industri herbal juga berdampak pada ekonomi rumah tangga. Banyak ibu rumah tangga kini memiliki penghasilan tambahan dan kepercayaan diri yang lebih besar.

Baca Juga : BPD Antarwaktu Hulu Kukar Dilantik, Pengawasan Desa Diperkuat

“Mereka bangga bisa ikut menyumbang ekonomi keluarga. Bahkan ada yang mulai menanam kunyit hitam di pekarangan rumahnya,” ujarnya.

Pemerintah desa pun ikut berperan aktif dengan menyediakan bibit, peralatan produksi, serta memfasilitasi akses pasar.

“Semua kami dukung melalui APBDes. Targetnya, produk olahan ibu-ibu ini bisa menembus pasar besar, termasuk jaringan distribusi IKN dan rumah sakit herbal,” jelasnya.

Baca Juga : DPMD Kukar Fokus Benahi Regulasi untuk Ciptakan Pilkades 2027 yang Lebih Profesional

Semangat dan kekompakan KWT juga kian menguat seiring terbukanya peluang kerja sama dengan otorita IKN dan pelaku usaha luar daerah. Adi Sucipto meyakini bahwa dengan konsistensi dan kerja kolaboratif, KWT Purwajaya akan menjadi pilar penting dalam membangun ekonomi lokal yang tangguh berbasis produk herbal.

“Mereka bukan sekadar petani. Mereka adalah pelaku industri herbal yang punya masa depan cerah,” pungkasnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646