0%
logo header
Rabu, 09 November 2022 14:11

Lewat Lomba Antar Pelajar, Disparbud Gowa Kenalkan Tradisi Angngaru’ ke Siswa SMP

Asril Astian
Editor : Asril Astian
Zulkifli siswa SMP 3 Sungguminasa saat menyampaikan syair Angngaru', di sela perlombaan, di Balla Lompoa, Rabu (09/11/2022). (Foto: Chaerani / Republiknews.co.di)
Zulkifli siswa SMP 3 Sungguminasa saat menyampaikan syair Angngaru', di sela perlombaan, di Balla Lompoa, Rabu (09/11/2022). (Foto: Chaerani / Republiknews.co.di)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Gandrang bulo dibunyikan, seorang lelaki memakai pakaian adat jas tutup berwarna merah lengkap berjalan ke panggung. Patonro di kepalanya semakin menambah kegagahan Zulkifli, siswa SMPN 3 Sungguminasa.

Ia salah satu peserta yang mengikuti Lomba Angngaru antar Pelajar SLTP di Balla Lompoa Kabupaten Gowa. Kegiatan ini digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa dalam rangka memperingati Harga Jadi Gowa (HJG) ke-702. Dalam perlombaan ini tercatat sebanyak 50 sekolah tingkat SMP dan sederajat yang terlibat.

Angngaru ini biasanya dilakukan pada saat penyambutan tamu dan pesta adat seperti pernikahan dan pesta adat lainnya yang bersifat seremoni. Angngaru berasal dari kata dasar aru, yang artinya adalah sumpah, atau merupakan ikrar yang diucapkan orang-orang Gowa pada jaman dulu.

Baca Juga : Kisah Balla Lompoa Ri Gowa, Dari Istana Kerajaan Kini Menjadi Museum Sejarah

“Tabe’ karaeng kipammoporang mama’ ridallekang labbiritta, riempoang matinggita, risa’ri karatuanta,” tegas Zulkifli menyampaikan syair Angngaru’, di sela perlombaan, Rabu (09/11/2022).

Zulkifli mengatakan, dirinya sangat antusias mengikuti perlombaan ini. Meskipun dirinya mengaku melakukan Angngaru’ bukanlah kali pertama, sebab beberapa kali ia dipercayakan membawa Angngaru’ pada kegiatan-kegiatan di sekolah.

“Allhamdullillah memang sudah beberapa kali dan memang sudah sering tampil di beberapa kegiatan. Tapi masih sebatas kegiatan kecil, kalau untuk kegiatan besar itu belum pernah, makanya sangat antusias,” katanya ditemui usai tampil.

Baca Juga : Taman Bunga Musuem Balla Lompoa Rampung April 2024

Dalam mengikuti perlombaan tersebut dirinya mempersiapkan diri dengan bersungguh-sungguh latihan, menghafal dengan baik syair-syair dalam prosesi Angngaru’. Tak lupa pula berdoa dan bertakwalah agar dalam prosesinya dapat berjalan dengan baik.

“Untuk persiapan latihan saya berlatih itu selama tiga hari. Selain itu menyiapkan mental dan tetap berdoa atau bertawakal bahwa prosesi Angngaru’ ini mampu saya jalankan dengan baik, tanpa kendala apapun. Saya juga optimis dapat menang,” kata Zulkifli.

  • Angngaru’ Prosesi Adat yang Perlu Diperkenalkan ke Anak-anak
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, Tenriwati Tahri. (Foto: Chaerani / Republiknews.co.id)

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Tenriwati Tahri mengatakan, Angngaru’ adalah prosesi adat Kabupaten Gowa yang harus terus diperkenalkan untuk generasi saat ini. Tujuannya, agar prosesi atau kearifan lokal ini tidak punah.

Baca Juga : Musuem Balla Lompoa, Destinasi Sejarah di Gowa Paling Diminati Wisatawan

“Inilah makanya kita ingin memperkenalkan supaya tidak punah. Kita ingin memberikan informasi bahwa tradisi seperti ini ada, dan mereka bisa melihat dengan lebih dekat,” katanya.

Ia mengungkapkan, Angngaru’ dikenal sebagai pernyataan prajurit kepada raja (kepada orang yang dijunjung), sehingga perlu dilestarikan untuk anak-anak di masa mendatang.

“Dalam kebudayaannya orang Gowa, ada yang namanya pernyataan Aru Tubarani melalui Angngaru’. Prosesi ini juga sudah marak dilakukan, bukan hanya kegiatan serimonial tetapi juga di kegiatan pengantin pun sudah ada orang yang menyambut dengan prosesi Aru Tubarani,” jelasnya.

Baca Juga : Museum Balla Lompoa, Sebuah Warisan Sejarah yang Harus Dijaga

Lanjut mantan Kepala Bagian Umum Sekretaris Kabupaten Gowa ini, lomba Angngaru’ di tingkat pelajar SMP ini merupakan kegiatan Bidang Kebudayaan Disparbud Gowa yang masuk dalam program Ayo ke Meseum. Hanya saja karena program tersebut memang berlangsung di November, sehingga dirangkaikan Hari Jadi Gowa tahun ini..

“Karena kegiatan yang kita laksanakan ini adalah bagian dari menjaga kearifan lokal Kabupaten Gowa makanya kita mengangkat di momen HJG,” tegas Tenri.

Kedepannya, Disparbud Gowa akan kembali melaksanakan kegiatan serupa atau yang mengangkat terkait kearifan lokal yang ada di Kabupaten Gowa.

Baca Juga : Museum Balla Lompoa, Sebuah Warisan Sejarah yang Harus Dijaga

“Kalau kita buat kembali lomba Angngaru’ ini, pesertanya kita target dari anak-anak kita di tingkat SD dan sederajat. Agar tradisi ini bisa lebih dikenal sejak dini,” harapnya.

  • Upaya Lestarikan Angngaru’ Sebagai Warisan Kebudayaan
Salah satu pelajar mengikuti Lomba Angngaru’ antar Pelajar yang digelar Disparbud Gowa, di Balla Lompoa. (Foto: Chaerani / Republiknews.co.id)

Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Kabupaten Gowa Iqbal mengatakan, perlombaan Angngaru’ tingkat pelajar ini untuk melestarikan nilai-nilai budaya. Tujuannya agar nilai budaya dalam Angngaru’ bisa lebih dikenal oleh anak-anak saat ini.

“Belum lagi dalam prosesi Angngaru’ ini memiliki arti dan makna mendalam bagi rakyat Kabupaten Gowa,” terangnya.

Baca Juga : Museum Balla Lompoa, Sebuah Warisan Sejarah yang Harus Dijaga

Hanya saja, saat ini prosesi Angngaru’ kebanyakan dibawakan oleh orang-orang dewasa atau orang tua. Sehingga pihaknya berpikir bahwa Angngaru’ juga perlu diperkenalkan ke anak-anak, khususnya pelajar sebagai bagian dari melestarikan Angngaru’ sebagai warisan budaya Kabupaten Gowa.

Lomba Angngaru’ antar Pelajar tingkat SMP di Balla Lompoa Kabupaten Gowa, diikuti sekitar 50 sekolah. Kegiatan ini untuk melestarikan kearifan lokal untuk generasi mendatang. (Foto: Chaerani / Republiknews.co.id)

“Perlu kita melestarikan ini salah satu upaya untuk melestarikan adalah dengan mengadakan lomba untuk menjaring anak-anak kita ini untuk mengenal budayanya, untuk mengenal sejarahnya, bahwasanya salah satu prosesi yang dikenal masyarakat Kabupaten Gowa adalah Aru Tubarani melalui Angngaru’, itulah kenapa kita mengadakan lomba ini,” sebutnya.

Dalam pelaksanaan lomba Angngaru’ ini rencananya yang berhasil meraih juara satu akan diberikan kesempatan membawakan Angngaru’ pada puncak HJG ke-702 di Balla Lompoa, 17 November 2022 mendatang. Sementara, bagi para pemenang mulai juara pertama hingga harapan satu akan diberikan hadiah uang tunai dan piagam penghargaan. (adv)

Penulis : Chaerani
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646