REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa akan merayakan evet kebudayaan dalam rangka memperingati Hari Musuem Nasional 2023. Kegiatan ini akan dipusatkan di Kawasan Musuem Balla Lompoa mulai 27 hingga 29 Oktober 2023 mendatang.
Event kebudayaan yang akan digelar bertajuk “Pesona Gowa Gaukang Taeng Ke-2”. Event tersebut merupakan kegiatan kolaborasi antara Disparbud Gowa melalui Bidang Kebudayaan dengan Komunitas Karpet Kuning Kampung Budaya Taeng, di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Kepala Disparbud Kabupaten Gowa Tenriwati Tahri menjelaskan, Pesona Gowa Gaukang Taeng ini merupakan kegiatan rutin yang digelar Komunitas Karpet Kuning di Desa Taeng. Tahun ini pun memasuki tahun kedua penyelenggaraannya, hanya saja di tahun ini Disparbud Gowa melalui Bidang Kebudayaan mencoba bersinergi dengan program yang telah ada dan berhubungan.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
“Jadi ini pertama kalinya kami terlibat, karena memang ada program dari Bidang Kebudayaan yang bisa kita sinergikan. Makanya kita coba gelar di momen peringatan Hari Musuem Nasional,” jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa, (24/10/2023).
Pesona Gowa Gaukang Taeng ini pun akan digelar dengan beragam kegiatan kebudayaan. Antara lain, seminar budaya, pameran bilah keris atau senjata-senjata tajam, lomba menulis dan membaca lontara aksara kategori siswa-siswi tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP), dan pagelaran seni.
Selama event berlangsung akan dilaksanakan di dua lokasi berbeda, yakni di Kawasan Musuem Balla Lompoa, hingga di Desa Taeng. Bahkan rencana pembukaan event tersebut akan dipusatkan di Desa Taeng sebagai lokasi pagelaran dibuat.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
“Jadi ada beberapa kegiatan kita laksanakan di kawasan musuem, seperti seminar budaya, pemeran senjata tajam dari koleksi orang-orang Taeng dan koleksi museum, serta lomba menulis dan membaca aksara lontara. Kemudian di Desa Taeng ini kita gelar pagelaran-pagelaran seni,” terang Tenriwati.
Mantan Kepala Bagian Umum, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa ini mengaku, kolaborasi yang dilakukan ini pun untuk mendorong keterlibatan pemuda-pemuda agar dapat terus terlibat dalam pelestarian kebudayaan.
“Karena mereka dari Komunitas Karpet Kuning Taeng ini punya inisiatif, mereka punya ide dan lainnya sehingga kami merasa butuh mensuport dengan program kegiatan yang sudah terprogram di Disparbud Gowa, apalagi memang kita ada program yang bisa disinergikan,” ujarnya.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
Termasuk, lanjutnya, untuk mengajak peran pemuda hari ini agar ikut terlibat dalam melestarikan kebenaran musuem yang ada di daerahnya.
“Musuem sebagai tempat sejarah dan budaya kita, hingga kegiatan kebudayaan yang masih ada hingga hari ini perlu kita lestarikan agar tidak punah. Apalagi dikalangan generasi muda yang dikhawatirkan jika tidak diperkenalkan mulai saat ini maka kebudayaan asli mereka akan terkikis. Makanya begitu mereka punya ide, gagasan, dan spirit maka kita langsung menyambut dengan baik supaya kebudayaan asli Kabupaten Gowa tetap dikenal secara luas,” tegasnya.
Olehnya kedepan, ia berharap kegiatan Pesona Gowa Gaukang Taeng ini dapat menjadi agenda tahunan dari Disparbud Gowa bersama dengan Komunitas Karpet Kuning di Taeng. Bahkan ia juga berharap kepada seluruh komunitas yang memiliki tujuan melestarikan sejarah hingga kebudayaan daerah dapat terlibat dan mau berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Disparbud Gowa.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“Kita mencoba kolaborasi dengan seluruh komunitas yang memiliki tujuan yang sama, yaitu melestarikan kebudayaan dan sejarah Kabupaten Gowa. Ini perlu dilakukan sebab kelestarian budaya dan sejarah Gowa harus dikenal hingga pada generasi-generasi mendatang, dan ini bukan hanya tugas pemerintah daerah, tapi seluruh pihak yang terkait,” tutupnya.
Sementara, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Gowa, Ikbal Thiro mengajak seluruh pihak untuk mendukung dan mengambil bagian dalam event kebudayaan tersebut.
“Ayo dukung dan ramaikan kegiatan ini untuk berpartisipasi dalam melestarikan budaya kearifan lokal Kabupaten Gowa,” ajaknya.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Ia mengungkapkan, dalam event tersebut akan digelar kegiatan-kegiatan kebudayaan yang berbeda-beda setiap harinya. Pada hari pertama, Jumat, 27 Oktober 2023 digelar Book Fair, Expo UMKM, Pameran Pusaka, Lomba Baca Tulis Lontara Tingkat SD dan SMP, dan Hiburan Live Kelong yang dipusatkan di Kawasan Museum Balla Lompoa.
Sementara di Desa Taeng akan digelar Pertunjukan Sinrilik dan Empo Sipitangarri.
Kemudian, di hari kedua atau Sabtu, 28 Oktober 2023 akan digelar Ritual Adat Appanaung dan Kirab Budaya, serta beberapa pesta budaya seperti Langgam Mangkasara, Tari Pakarena, Pamanca’, Pepe-pepe Ka’, dan Tunrung Ganrang yang dipusatkan di Desa Taeng.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Sementara di Kawasan Museum Balla Lompoa akan digelar Talkshow Kebudayaan bertema “Museum sebagai Insipirasi Pemajuan Peradaban Bangsa”.