0%
logo header
Minggu, 13 Juli 2025 15:34

Lurah Maluhu Minta Petani Jaga Perkebunan dengan Pendekatan Ramah Lingkungan

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro. [Redaksi/Republiknews.co.id]
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro. [Redaksi/Republiknews.co.id]

REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Gangguan hama satwa liar, terutama monyet, menjadi tantangan tersendiri bagi para petani di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong. Menyikapi hal ini, Lurah Maluhu Tri Joko Kuncoro mengimbau para petani untuk menjaga area perkebunan secara aktif tanpa merusak keseimbangan ekosistem.

“Untuk itu kami masih mencari alternatif. Karena apapun itu, faktor hati nurani harus kita perhatikan. Jangan sampai menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Tri Joko, Minggu (13/07/2025).

Ia menekankan pentingnya pendekatan etis dan berkelanjutan dalam menghadapi gangguan satwa liar. Beberapa metode yang tengah dikaji, seperti memelihara anjing penjaga atau menggunakan petasan sebagai alat pengusir, dinilai lebih ramah lingkungan dan tidak membahayakan satwa.

Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Tertib Arsip, 152 Berkas Lama Dimusnahkan

Menurut Tri Joko, gangguan ini terjadi karena sebagian wilayah Maluhu masih dikelilingi hutan yang menjadi habitat alami monyet. Ketika lahan dibuka untuk pertanian, maka secara alami monyet turun ke pemukiman warga untuk mencari makanan.

“Kami buka lahan perlahan-lahan. Tapi ya otomatis ekosistem monyet terganggu, dan itu mengakibatkan mereka turun mencari makan di area tanaman kami,” jelasnya.

Situasi ini, lanjutnya, menimbulkan dilema bagi para petani yang menggantungkan hidup dari hasil pertanian. Maka dari itu, Tri Joko mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga dan mengawasi lahan mereka agar kerugian dapat diminimalkan.

Baca Juga : DPMD Kukar Perkuat Digitalisasi Desa Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif

“Harus dijaga terus, diawasi terus agar panen kami tidak berkurang terlalu drastis. Kalau pun berkurang, itu pasti terjadi karena masih banyak hutan-hutan yang menjadi tempat hidup mereka,” ucapnya.

Ia berharap, penanganan terhadap gangguan ini bisa menjadi contoh bagaimana masyarakat dapat berdampingan dengan alam. Menurutnya, menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh warga.

Dengan pendekatan yang mengutamakan etika dan kelestarian alam, Kelurahan Maluhu menegaskan komitmennya terhadap pembangunan pertanian berkelanjutan yang selaras dengan konservasi lingkungan.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646