REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) RI Abdullah Azwar Anas mengaku takjub dengan seluruh koleksi yang ada di Kerajaan Gowa yang hadir di Museum Balla Lompoa.
Salah satunya pada koleksi Alquran peninggalan Syekh Yusuf yang merupakan Pahlawan Nasional dari Kabupaten Gowa.
“Koleksi-koleksi yang ada di museum ini sangat memukau. Di dalamnya ada jejak intelektual, jejak keagamaan, maupun jejak perjuangannya yang luar biasa,” katanya, dalam kunjungannya, kemarin.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Abdullah Azwar mengaku, jejak historis Kerajaan Gowa yang ada dalam Musuem Balla Lompoa tentunya dapat menjadi refrensi bagi generasi di masa mendatang.
“Di museum ini kita bisa melihat bagaimana sejarah dan perjuangan para pendiri Kerajaan Gowa yang luar biasa dalam berkontribusi bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa,” terangnya.
Dalam kunjungannya, Menpan-RB Abdullah Azwar Anas juga menerima gelar adat dari Pemerintah Kabupaten Gowa melalui persetujuan Keluarga Besar Kerajaan Gowa. Ia menerima nama adat yakni Daeng Tojeng. Dimana mengartikan sebagai penciptaan simbol jati diri, penegak harga diri, dan menjunjung tinggi nilai kehormatan, menggugah kebanggaan dari hidup dan kehidupan untuk di teladani yang penuh keluhuran, serta simbol atribut bermakna kebenaran (katojengang).
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Selain itu, dalam sejarah Kerajaan Gowa, Raja Gowa Ke-16 I Mallombassi Daeng Mattawang Muhammad Baqir Karaeng Bonto Mangape Sultan Hasanuddin telah mempertahankan keadilan dan kebenaran (katojengang). Karakter dan sifat ini pun kemudian terwarisi pada putranya I Manindori Daeng Tojeng Karaeng Galesong, yang merupakan salah seorang Panglima Perang Kerajaan Gowa yang disegani.
Sehingga dengan makna tersebut memiliki arti yang kuat yakni berkarya penuh semangat, disertai keuletan, keikhlasan, kesetiaan, kejujuran, percaya diri, dan mempersembahkan dharma bakti dalam berbagai kepentingan kemanusiaan.
“Pertama-tama saya menyampaikan terimakasih kepada Bapak Bupati Gowa dan Keluarga Kerajaan Gowa. Tentunya kami menjadi kerabat baru bagi Kerajaan Gowa,” kata Menpan-RB Abdullah Azwar Anas.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Sementara, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan, pemberian gelar adat ini adalah kesepakatan dari keluarga besar Kerajaan Gowa dengan pemerintah daerah kepada Menpan RB Bapak Abdullah Azwar Anas.
“Kami memberikan SK, tapi pemberian nama diberikan langsung oleh pihak keluarga besar kerajaan. Memang begitulah mekanismenya. Pemberian nama adat itu adalah hasil kesepakatan bersama,” ujarnya.
Pemberian nama ini juga dengan melihat kontribusi Menpan-RB selama ini kepada Pemerintah Kabupaten Gowa kepada seluruh aparatur sipil negara. Sehingga, saat ini Pemerintah Kabupaten Gowa menjadi salah satu daerah di Kawasan Indonesia Timur dengan peningkatan SPBE terbaik 98,53 persen.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
“Ini adalah bentuk terimakasih dan rasa bangga kami dari jajaran Pemerintah Kabupaten Gowa. Kami berharap dengan nama adat yang diemban ini akan semakin memberikan kontribusi bagi kemajuan daerah, khususnya di Kabupaten Gowa,” harap Adnan.
