REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar memprioritaskan perluasan literasi dan inklusi keuangan menyasar pada generasi Z atau Gen-Z (kelahiran 1997 hingga 2021) dan milenial (kelahiran 1981 hingga 1996).
Hal ini dilakukan dengan melihat kontribusi jumlah masyarakat, termasuk di Sulawesi Selatan di monopoli dari generasi keduanya. Dimana untuk kontribusi Gen Z sebesar 25 persen terhadap jumlah penduduk saat ini, sementara generasi milenial berkontribusi sekitar 22 persen.
“Makanya pelaksanaan Financial Expo (FIN Expo) yang tahun ini kita laksanakan di TSM Makassar ini diharapkan bisa makin memperluas literasi dan inklusi keuangan ke kalangan Gen-Z dan milenial. Termasuk nanti gen alpha yang akan tumbuh kedepan,” kata Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, dalam Pembukaan FIN Expo 2025, di Atrium Trans Studio Mall (TSM) Makassar, kemarin.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Upaya yang dilakukan ini pun searah pada 10 kelompok prioritas yang disasar pada program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang didalamnya terdapat pemuda, pelajar dan mahasiswa, termasuk karyawan atau profesional. Adapun kelompok masyarakat lainnya meliputi, perempuan, penyandang disabilitas, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), komunitas, dan lainnya.
“Gen Z maupun milenial menjadi prioritas kami dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangannya dengan tujuan kedepan mereka dapat memahami layanan jasa keuangan yang baik. Sehingga nantinya mereka membuat keputusan finansial yang tepat pula,” ujarnya.
Lanjutnya, melalui pemahaman yang benar tersebut diharapkan akan terhindar dari kasus-kasus kejahatan finansial di era saat ini.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Sebelumnya, Muchlasin mengungkapkan, FIN Expo merupakan puncak dari pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang digelar OJK bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FK-IJK) Sulselbar. Di tahun ini pelaksanaan BIK 2025 mengangkat tema “Inklusi Keuangan Untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Maka tema tersebut pun menjadi harapan bahwa inklusi keuangan merupakan salah pintu masuk dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.
“Peran OJK mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dengan menjaga stabilitas sektor keuangan, penguatan literasi dan inklusi, serta pelindungan konsumen, dan Pengembangan Ekonomi Daerah melalui Kemitraan Terpadu,” terangnya.
Ia menyebutkan, di sisi lain, OJK bersama Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan Survei Literasi dan Inklusi Keuangan (SLIK) di seluruh wilayah di Indonesia. Hasil survei ini pun menunjukkan bahwa indeks inklusi keuangan terus mengalami peningkatan, namun masih ada kesengajaan antara di wilayah perkotaan dan di perdesaan.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Dengan kondisi tersebut kita akan terus memperkuat roadshow tentang BIK ini, termasuk sosialisasi dan edukasi sektor jasa keuangan ke masyarakat kita secara luas,” ujarnya.
Pada FIN Expo 2025 diikuti sekitar 28 Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), selain itu, regulator sektor keuangan yaitu Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan, Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan, dan Galeri Investasi juga turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.
Adapun rangkaian kegiatan yang dihadirkan bagi masyarakat atau pengunjung TSM Makassar yakni business matching, pembukaan rekening, dan kegiatan edukasi keuangan. FIN EXPO 2025 digelar dengan konsep edutainment untuk memberikan pengalaman baru bagi masyarakat.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“Kami harap adanya awareness terhadap penggunaan produk dan layanan lembaga jasa keuangan yang legal terus meningkat di masyarakat. Sehingga akan mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan sebagai katalisator ekonomi daerah,” harap Muchlasin.