REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Proses pencarian korban KM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di Selat Makassar pada 26 Mei lalu kini dihentikan. Saat ini masih ada 15 penumpang yang belum ditemukan dan dinyatakan hilang.
Setalah 10 hari melakukan pencarian korban KM Ladang Pertiwi 02 dari 50 jumlah Persnnal On Board (BOP) 31 diantaranya ditemukan selamat dan empat lainya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara 15 orang korban lainya hingga ditutupnya operasi pencarian belum ditemukan.
“Dengan segala upaya aksimal yang dilakukan oleh tim SAR gabungan hingga hari ke sepuluh, tidak menemukan tanda keberadaan korban lainya, maka dengan berat hati operasi SAR kecelakaan KM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di Selat Makassar dinyatakan ditutup pada hari kesepuluh,” kata Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi sore tadi, Senin (06/06/2022).
“Dengan hasil 31 orang ditemukan selamat, empat meninghal dunia dan 15 orang yang tidak ditemulam dinyatakan hilang,” sambung Djunaidi.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Video Call Bersama Korban Selamat KM Ladang Pertiwi di Kotabaru
Sebelumnya KM Ladang Pertiwi dengan rute Paotere – Pulau Kalmas, Kepulauan Pangkep dilaporkan tenggelam sekitar 108 NM di sekitar Selat Makassar 26 Mei 2022 yang lalu.
Proses pencarian korban selain Basarnas Sulsel juga melibatkan berbagai unsur dari Polri dalam hal ini Polda Sulsel, Diraktorat Polairud Polda Sulsel, Kodam XIV Hasanuddin, Komando Operasi Udara II Dan Lanud Hasanuddin beserta Lantamal VI Makassar dan Bakamla.
“Perlu kami sampaikan selama proses pencarian korban juga melibatkan kapal KN SAR Kamajaya 104 Basarnas, KRI Hasanuddin 366 TNI AL, KRI Malahayati 362 TNI AL, KRI Mandau 621 TNI AL, KRI Pulau Rapat TNI AL, KNP 3590 Syahbandar Malassar, KN Singa Laut Bakamla, KN Kuda Laut Bakamla, KP Belibis 507 Polair, KN Granting KPLP serta kapal kapal yang melintas di sekitar perairan Pulau Pammantuang,” ungkap Djunaidi.
Baca Juga : 7 Penumpang KM Ladang Pertiwi yang di Evakuasi Basarnas Banjarmasin Dijemput Bupati Pangkep
Djunaidi menambahlan, proses pencarian juga dilakulan pemantauan dari udara dengan melibatkan Helikopter Helly Bell 429 Polairud, Heli Puma TNI AU, Pesawat TNI AL U6207 dan pesawat ATR KKP.
“Kepasa keluarga korban, kami menyampaikan meski oprasi ini telah ditutup, kami akan tetap melakukan pemantauan selama tiga hari kedepan” tuturnya.
“Kami juga menyampaikan turut berbelasungkawa kepada keluarga korban. Semoga kejadian ini menjadi pengalmm untuk kita berbenah dan lebih mengutamakan keselamatan bersama,” tutup Djunaidi. (*)