0%
logo header
Jumat, 18 April 2025 14:02

Pemkab Gowa Optimalkan Pertanian Lewat Infrastruktur Irigasi dan Target Tanam

Chaerani
Editor : Chaerani
Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin saat menghadiri Rakor Optimasi Pengairan Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, kemarin. (Dok. Humas Gowa)
Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin saat menghadiri Rakor Optimasi Pengairan Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, kemarin. (Dok. Humas Gowa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Pemerintah Kabupaten Gowa akan mendorong upaya optimalisasi sektor pertanian dengan melakukan perbaikan infrastruktur irigasi dan target tanam. Hal ini dilakukan sebagai bentuk untuk mencapai realisasi tanam yang dianggap belum maksimal, hingga memaksimalkan infrastruktur irigasi yang ada.

Dimana, berdasarkan data yang ada luas tanam padi di Kabupaten Gowa per April 2025 melalui data Lahan Baku Sawah (LBS) seluas 36.409,3 Hektare (Ha), dengan target tanam dari pemerintah pusat sebanyak 5.773 Ha. Namun, realisasi tanam baru mencapai 1.739 Ha atau sekitar 29,67 persen dari target.

Sementara, pada persoalan kerusakan infrastruktur irigasi turut menjadi sorotan. Sebab, dari total luas area irigasi di Kabupaten Gowa yang mencapai 58.858 Ha, sebanyak 13.023 Ha yang tercatat mengalami kerusakan berat.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

“Saat ini kita tengah mengalami efisiensi anggaran. Meski demikian, kami akan segera mengusulkan program penanganan untuk mendukung upaya optimalisasi pertanian,” kata Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Pengairan Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, kemarin.

Darmawangsyah mengungkapkan, pihaknya akan membahas hal tersebut pada pekan depan. Sebab, upaya perbaikan irigasi pertanian, hingga mendorong realisasi target tanam yang maksimal telah menjadi fokus pembangunan jangka panjang.

“Insya Allah hari Senin kita akan memasukkan kegiatan penanganan terkait dengan realisasi tanam padi dan perbaikan area irigasi yang rusak. Saat ini ada sekitar 2.000 hektare irigasi yang menjadi fokus utama. Kami berharap pemerintah pusat dapat membantu. Memang tidak bisa selesai dalam waktu singkat, tapi minimal kita punya agenda jangka panjang, lima tahun ke depan, untuk penyelesaian secara bertahap dan signifikan,” ujarnya.

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

Terkait irigasi yang rusak berat, Darmawangsyah mengakui bahwa Pemerintah Kabupaten Gowa tidak mampu menanganinya secara mandiri. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah untuk mempercepat perbaikan infrastruktur pengairan tersebut.

“Soal irigasi yang rusak berat, karena itu adalah kewenangan kami di kabupaten, tentu kami butuh kolaborasi antar pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Kami berharap pembagian tugasnya jelas, mana yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan mana yang ditangani oleh pemerintah daerah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Darmawangsyah menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Gowa berkomitmen mendukung penuh kebijakan pemerintah pusat dalam memperkuat sektor pertanian. Hal ini termasuk dalam upaya memperbaiki infrastruktur irigasi serta memastikan ketersediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) demi mendukung produktivitas petani.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646