0%
logo header
Sabtu, 27 April 2019 23:22

Pemprov Sulsel Kucurkan Rp 33 Miliar untuk Pembangunan Bandara di Luwu Utara

Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memberikan arahannya di perayaan HUT Luwu Utara, Sabtu (27/04/2019).
Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memberikan arahannya di perayaan HUT Luwu Utara, Sabtu (27/04/2019).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWU UTARA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengucurkan anggaran sebesar Rp 33 miliar untuk pembangunan bandara Andi Djemma dan jalan menuju Seko. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kabupaten Luwu Utara, di Sekretariat DPRD Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Masamba, Sabtu (27/04/2019).

“Kami meminta, sesuai pembicaraan saya bersama Ibu Bupati, perencanaan yang prioritas seperti jalan Seko dan Rampi dibuatkan design yang detail dan kajiannya, kemudian diselesaikan agar bermanfaat bagi masyarakat,” kata Andi Sudirman.

Penanganan jalan-jalan yang rusak di berbagai daerah, ungkap Andi Sudirman, menjadi salah satu program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel. Sehingga, beberapa jalan di Luwu Utara menjadi prioritas tahun ini, seperti di Seko dan Rampi.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Di sektor pendidikan, Wagub memberi gambaran kemajuan homeschooling. Dimana metode pendidikan tersebut dapat mendukung program zonasi.

“Melihat permasalahan zonasi di tiap sekolah, pada penerapannya ada yang tidak cukup, juga jarak sekolah siswa yang cenderung jauh. Sehingga, ini perlu digalakkan,” terangnya.

Pemprov juga telah menggalakkan Literasi Qur’an. Yang ingin dicapai dari program tersebut, menjadikan siswa siswi jauh lebih baik, sehingga akhlak dan karakternya tidak mudah terpengaruh hal negatif.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Dalam kesempatan tersebut, Andi Sudirman juga menekankan optimalisasi kakao Luwu Raya, sesuai dengan misi Gubenur dan Wakil Gubernur Sulsel menjadikan Luwu Raya sebagai sentra pembenihan kakao. Coklat (kakao) yang selama ini menjadi primadona, sudah mengalami masalah, dimana coklat bukan lagi kebanggaan.

“Masalah kakao ini adalah pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan,” pungkasnya. (rls)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646