0%
logo header
Sabtu, 26 Oktober 2024 17:05

Pengamat Sebut Alasan Mengapa Kampanye Hitam Tak Pengaruhi Elektabilitas Andalan Hati di Pilgub Sulsel 2024

Rizal
Editor : Rizal
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati). (Foto: Istimewa)
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Berbagai serangan kampanye negatif atau black campaign ditujukan kepada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 02, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) dinilai tidak berpengaruh sama sekali.

Berdasarkan hasil riset Pilgub Sulsel 2024 dari berbagai lembaga survei, elektabilitas paslon yang bertagline Sulsel Maju dan Berkarakter itu tetap tinggi, unggul telak, bahkan sulit terkejar oleh rivalnya.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik UNM, Muhammad Rhesa mengaku, kampanye hitam bahkan kampanye negatif di Sulawesi Selatan tampaknya tidak begitu berdampak menggerakkan pemilih.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Saat ini, masyarakat lebih bijak dan paham menerima informasi, termasuk isu-isu berita hoaks. Menurutnya, ada dua faktor yang bisa menjelaskan jika kampanye negatif tidak mempengaruhi pemilih.

“Pertama, publik telah melewati banyak pengalaman dalam kontestasi sehingga kampanye hitam dan kampanye negatif yang menyasar seorang calon dipahami publik sebagai gimmick politik belaka. Meski publik juga mengetahui kejadian sebenarnya, namun publik tidak setuju jika hal itu menjadi alat melakukan  serangan terhadap lawan,” jelasnya.

Kedua kata Rhesa, publik telah memiliki preferensi politik sebelum masa kampanye dimulai, sehingga isu negatif yang baru muncul saat masa kampanye tidak membuat publik menihilkan atribut positif yang telah dimiliki sejak lama oleh seorang calon kepala daerah. Apalagi jika isu tersebut tidak merugikan secara langsung bagi publik.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Sebaliknya, serangan-serangan kampanye hitam yang ditanggapi secara tepat oleh kandidat justru berpotensi membuat publik berempati dan terkonversi menjadi dukungan politik,” demikian Rhesa. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646