REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Pelaksana Tugas Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Naoemi Octarina, membuka Webinar Pengelolaan Sampah Berbasis Kawasan Sebagai Solusi Keberlanjutan Lingkungan di Provinsi Sulsel, Jumat (25/02/2022). Webinar ini diikuti oleh PKK Tingkat Kecamatan se Sulsel.
Dalam webinar tersebut, Naoemi mengingatkan pentingnya mengenalkan isu lingkungan sejak anak usia dini. Sehingga, hal tersebut terbawa hingga mereka dewasa.
“Mulai dari hal kecil, mengajarkan anak-anak kita agar tidak membuang sampah di sembarang tempat,” ujarnya.
Baca Juga : Antusias Sambut Kedatangan Sofha Marwah, Bupati Luwu Utara Siap Kawal Program PKK Sulsel
Ia mengungkapkan, pengelolaan sampah berbasis kawasan di Sulsel bertujuan agar pengelolaan sampah konsisten dan berkelanjutan, sehingga masalah terkait isu lingkungan dapat teratasi. Menurutnya, cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, salah satunya adalah karena masyarakat kita tidak peduli dengan isu lingkungan.
“Masalah sampah ini masih menjadi momok di seluruh dunia internasional,” ujarnya.
Kenaikan volume sampah, lanjut Naoemi, terus terjadi setiap harinya. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk terus bertambah, sementara pengelolaan sampah masih sangat terbatas.
Baca Juga : Sofha Marwah Hadiri Rakornas TP PKK se-Indonesia, Bahas Soal Stunting hingga Narkoba
“Butuh keseimbangan antara volume sampah dengan bagaimana pengelolaan sampah yang baik dan benar serta berkelanjutan,” ungkapnya.
Isteri Andi Sudirman Sulaiman ini mencontohkan, pengelolaan sampah di Jakarta telah menggunakan penghancur sampah. Tapi, alat tersebut belum mampu menguras sampah yang jumlahnya mencapai ribuan ton perhari.
Di Sulsel, sambung Naoemi, persoalan sampah tidak lagi bisa dilakukan hanya dengan mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kondisi saat ini, sampah di TPA sudah menggunung, menimbulkan bau tak sedap, bahkan rentan mengakibatkan terjadinya kebakaran saat musim kemarau.
Baca Juga : Dekranasda Sulsel Siap Meriahkan Event Kriyanusa 2023, Tiga Produk UMKM ini Bakal Ikut Awards
“Masalah sampah ini membutuhkan kesadaran kita bersama. Bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat dan organisasi yang ada. Dan PKK Sulsel siap bersinergi. Penanganan sampah harus dimulai dari rumah tangga, karena penghasil sampah paling banyak adalah rumah tangga. Masalah sampah ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengatasinya,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengelolaan sampah berbasis kawasan ini penting, karena tiap daerah pasti berbeda karakter masyarakatnya, adat istiadat dan kebiasaannya, serta kebijakan di daerahnya masing-masing. Sehingga, akan memberikan gambaran spesifik.
“Pengelolaan sampah secara tepat dan optimal harus dilakukan. Edukasi untuk mengubah pola pikir masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarang tempat harus terus dilakukan,” pungkasnya. (*)
