0%
logo header
Rabu, 08 Februari 2023 14:45

Penjualan Listrik PLN Sepanjang 2022 Capai 85,28 Juta Pelanggan

Chaerani
Editor : Chaerani
PT PLN (Persero) mencatat capaian penjualan listrik sepanjang 2022 sebesar listrik mencapai 270,82 TWh atau mencapai 6,17 persen dengan total 85,28 juta pelanggan. (Dok. Humas PLN UIP Sulawesi)
PT PLN (Persero) mencatat capaian penjualan listrik sepanjang 2022 sebesar listrik mencapai 270,82 TWh atau mencapai 6,17 persen dengan total 85,28 juta pelanggan. (Dok. Humas PLN UIP Sulawesi)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — PT PLN (Persero) mencatat sepanjang 2022 penjualan listrik mencapai 270,82 terawatt hour (TWh) atau mencapai 6,17 persen dengan total 85,28 juta pelanggan. Pencapaian ini menjadi penjualan terbaik karena meningkat sebesar 15,75 TWh dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar 255,07 TWh.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, capaian terbaik ini dibungkus oleh PLN di kala pandemi Covid-19 masih melanda. Upaya ini sebagai langkah untuk bisa tetap menciptakan kinerja perusahaan yang baik.

“Sesuai arahan pemerintah, PLN secara all out untuk turut menjaga pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19 melalui keandalan pasokan listrik bagi industri, bisnis, UMKM, hingga seluruh lapisan masyarakat,“ jelasnya dalam keterangannya, Rabu (08/02/2023).

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Dirinya melanjutkan, torehan penjualan terbaik pada 2022 merupakan buah dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi yang dilakukan oleh perseroan. Adapun strategi intensifikasi meliputi program pemasaran tambah daya bagi pelanggan eksisting. Sementara strategi ekstensifikasi meliputi penciptaan demand listrik baru, yaitu program akuisisi captive power, dan electrifying agriculture.

“PLN terus mencari ceruk pasar baru melalui program Akuisisi Captive Power, sehingga berhasil mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri untuk beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke listrik PLN. Makanya program ini berhasil menyumbang penjualan sebesar 2,53 TWh,” tambah Darmawan.

Darmawan mengatakan, secara regional penjualan listrik selama 2022, seluruh wilayah mengalami peningkatan. Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana) menjadi paling pesat pertumbuhannya, dengan 9,34 persen atau 20,34 TWh. Hal ini menjadi sinyal pertumbuhan industri di wilayah timur Indonesia mulai bergeliat.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Sementara itu, wilayah Sumatera dan Kalimantan tumbuh sebesar 6,43 persen atau 56,05 TWh dan regional Jawa, Madura dan Bali sebesar 5,78 persen atau 194,42 TWh.

Secara sektoral dan berurutan pada 2022, penjualan tenaga listrik pada tarif rumah tangga menyumbang 42,53 persen, tarif industri menyumbang 32,35 persen, bisnis 17,49 persen, tarif sosial menyumbang 3,69 persen, tarif publik menyumbang 3,15 persen dan layanan multiguna, traksi serta curah menyumbang 0,79 persen.

“Sebuah kehormatan bagi PLN dapat menjadi bagian dalam pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Capaian pertumbuhan penjualan listrik pada 2022 menjadi bukti nyata bahwa kita bersama berhasil menjaga stabilitas di tengah kondisi pandemi dan geopolitik global yang tidak menentu,” tegas Darmawan.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646