REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI – Pandemi Covid-19 yang masih mewabah saat ini tak menjadi penghalang bagi Bupati Sinjai, Andi Seto Gadhista Asapa dalam merealisasikan visi dan misi Pemkab Sinjai tahun 2018-2023.
Salah satunya pembangunan di sektor keagamaan melalui berbagai program unggulan. Salah satunya dengan melahirkan penghafal Al-Qur’an 20 orang setiap tahunnya, bantuan dana hibah bagi pesantren, bantuan rehabilitasi masjid, pemberian insentif bagi petugas keagamaan, hingga yang teranyar melahirkan 2 tahfiz setiap desa.
Program ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari berbagai pihak. Salah satunya dari ormas Islam Wahdah Islamiyah.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Kabupaten Sinjai, Muh Saleh Kurdi menjelaskan bahwa beberapa program unggulan Pemkab Sinjai di bidang keagamaan telah mampu mendorong anak-anak dan generasi muda untuk mendalami pendidikan agama.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Pemkab Sinjai dalam menggalakkan program tahfiz, kemudian melahirkan hafiz disetiap desa serta bantuan kepada pondok pesantren. Semua ini mencerminkan Sinjai yang dikenal sebagai Bumi Panrita Kitta,” tegas Saleh, Kamis (29/7/2021).
Menurutnya, program ini merupakan terobosan yang inovatif dan dibutuhkan di zaman modern sekarang ini. Apalagi saat ini, kendala yang dihadapi adalah masih terbatasnya penghafal Al-Qur’an yang bisa menjadi imam salat berjamaah di masjid-masjid.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Sinjai sendiri, kata Saleh siap membantu program-program keagamaan yang dicanangkan oleh Pemkab Sinjai. Pihaknya dalam waktu dekat ini juga bersiap untuk melaksanakan program Diklat Da’i dan Imam agar dapat memperkuat program dari Pemkab Sinjai demi menciptakan generasi qur’ani.
Bupati Sinjai, Andi Seto Gadhista Asapa sendiri menilai bahwa dalam pembangunan bidang keagamaan dibutuhkan sinergi dan dukungan dari seluruh pihak. Dengan demikian, output yang ingin dicapai bisa membuahkan hasil yang maksimal.
“Alhamdulillah, Pemda sangat terbuka dengan siapapun untuk berkolaborasi dan saling melengkapi termasuk program yang dirancang oleh Wahdah Islamiyah Sinjai melalui Diklat Imam dan Da’i. Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa membawa Sinjai menjadi masyarakat baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” demikian Andi Seto. (Anto)
