REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Dalam memperluas jaringan 4G di seluruh wilayah Indonesia, hingga periode kuartal kedua 2025 atau selama paruh pertama tahun ini. Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) telah menambah 15.000 Base Transceiver Station (BTS).
Sehingga total jaringan 4G yang telah dioperasikan di Indonesia dalam memenuhi permintaan data pelanggannya telah mencapai 203.000 BTS. Komitmen perluasan jaringan ini mencerminkan momentum operasional yang solid, sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap arah pertumbuhan digital Indonesia yang terus berkembang.
“Dari upaya ini Indosat mencatatkan pertumbuhan jumlah pelanggan yang positif setiap tahunnya. Saat ini jumlah pelanggan tercatat mencapai 95,4 juta, sejalan dengan tren konsolidasi SIM secara keseluruhan,” terang President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha dalam keterangannya, kemarin.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Perluasan jaringan yang didorong ini juga menunjukkan pertumbuhan positif pada trafik data. Dimana berhasil naik 10,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, didorong oleh investasi berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur digital.
Untuk melanja modal (CAPEX) tercatat sebesar Rp7,5 triliun, dengan hampir sekitar 79 persen dialokasikan untuk mendukung inisiatif yang meningkatkan pengalaman pelanggan.
“Perusahaan tetap menjaga fleksibilitas keuangan untuk mendukung investasi jangka panjang, mengakhiri periode ini dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 0,49 kali, yang menunjukkan kestabilan finansial,” lanjut Vikram.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Sebagai wujud komitmen terhadap inovasi yang inklusif, Indosat meresmikan AI Experience Center (AIEC) di Jayapura, Papua, membawa transformasi AI untuk masyarakat di wilayah yang kurang terlayani, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan. Langkah ini mencerminkan tujuan besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia sekaligus memastikan teknologi dapat memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Indosat juga mencatat tonggak strategis baru dengan menjadi mitra utama AI Center of Excellence, sebuah inisiatif nasional yang diprakarsai oleh Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi). Berkolaborasi dengan perusahaan teknologi global seperti NVIDIA dan Cisco, Indosat berkomitmen untuk mengakselerasi pengembangan AI di Indonesia. Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat ekosistem AI nasional, dengan fokus pada pengembangan talenta lokal, mendukung transformasi bisnis menuju perusahaan berbasis AI, serta mendorong inovasi.
“Perjalanan ini belum selesai. Kami optimis telah berada di jalur yang tepat dengan berfokus pada inovasi dan kolaborasi, serta komitmen untuk memberikan dampak yang nyata dan signifikan, tidak hanya bagi kemajuan bisnis, tetapi juga untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutup Vikram.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
Sebelumnya, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison) masih mencatatkan kinerja keuangan yang tumbuh positif di kuartal kedua 2025 di tengah situasi pasar yang menantang.
Dalam kinerja tersebut perusahaan telekomunikasi ini berhasil mempertahankan kinerja secara tangguh seraya melanjutkan perluasan infrastruktur jaringan, mempercepat inovasi yang inklusif di seluruh Indonesia, dan melanjutkan perjalanan transformasi perusahaan menjadi AI-TechCo.
Vikram menyebutkan, pada kuartal kedua 2025, Indosat mencatat pendapatan sebesar Rp13,5 triliun. Kondisi ini menunjukkan penurunan yang tipis sebesar 0,3% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
“Hal ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku pelanggan di pasar serta dinamika industri yang terus berkembang,” katanya.
Meski demikian, Indosat tetap mempertahankan profitabilitas yang konsisten dengan mencatatkan Laba Periode yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp1,024 triliun, sementara EBITDA tercatat Rp6,4 triliun dengan margin EBITDA yang sehat sebesar 47,6 persen, didukung oleh pengelolaan biaya yang efisien dan disiplin operasional.
“Indosat terus menjaga komitmennya untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan dukungan dan dedikasi yang konsisten dari seluruh pihak yang terlibat. Kami melanjutkan komitmen untuk berfokus pada keberlanjutan profitabilitas, peningkatan efisiensi operasional, dan terus berada pada transformasi menuju AI TechCo,” terangnya.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
Selain itu, hal terpenting lainnya yakni tetap fokus pada tujuan besar Indosat melalui pemberdayaan Indonesia melalui teknologi yang inklusif.
Ia melanjutkan, di tengah tantangan, Indosat mampu mengelola biaya secara disiplin dan efisien di seluruh lini operasional. Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) tercatat di angka Rp38,9 ribu, mencerminkan nilai layanan yang semakin relevan bagi pelanggan.
