0%
logo header
Senin, 06 Januari 2025 12:14

Sepanjang 2024, Penghimpunan Dana Pasar Modal Capai Rp259,24 Triliun

Chaerani
Editor : Chaerani
Ilustrasi pasar modal. (Dok: Istimewa)
Ilustrasi pasar modal. (Dok: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, aktivitas pasar modal Indonesia sepanjang periode 2024 terlihat positif. Hal ini terlihat pada jumlah penghimpunan dana di pasar modal.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, penghimpunan dana yang dihimpun melalui Penawaran Umum hingga 31 Desember 2024 mencapai Rp259,24 triliun.

“Sekitar Rp259,24 triliun dana yang berhasil dihimpun dalam aktivitas pasar modal dengan jumlah emiten baru sebanyak 43 emiten,” katanya, dalam keterangannya, kemarin.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

Lanjutnya, per 30 Desember 2024, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi 7.079,91 poin atau secara year to date (ytd) melemah sebesar -2,65 persen, namun nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp12,33 ribu triliun atau secara ytd tumbuh sebesar 5,74 persen. Di pasar obligasi, Infovesta Corporate Bond Index (ICBI) tumbuh 4,82 persen ytd, menjadi 392,66.

Dari sisi kinerja reksa dana dari sisi Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp840,6 triliun atau meningkat sebesar 1,44 persen ytd. Penghimpunan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) mencapai Rp1,35 triliun, melalui 16 platform penyelenggara SCF yang berhasil dimanfaatkan oleh 708 pelaku UKM.

Capaian besar terjadi dari sisi pertumbuhan jumlah Single Investor Identification (SID) yang berhasil mencapai 14,8 juta SID, atau meningkat 22,21 persen ytd dan melebihi target pencapaian SID pada 2024.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

“Mayoritas investor kita didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yakni sebesar 79 persen dari total SID,” terang Inarno.

Perdagangan Bursa Karbon per 30 Desember 2024 volume transaksinya tercatat mencapai 908 ribu ton CO2 ekuivalen, dengan total nilai transaksi akumulasi mencapai Rp50,64 miliar sejak diluncurkan pada 26 September 2023 lalu. Hingga saat ini, sebanyak 100 perusahaan telah berpartisipasi sebagai pengguna jasa, dengan total unit karbon tersedia masih tersedia lebih dari 1,35 juta ton CO2 ekuivalen.

“OJK akan terus memantau perkembangan global dan domestik, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646