REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWUK — PT PLN (Persero) melalui anak perusahaannya PLN Enjiniring bersama PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi akan mengoperasikan infrastruktur ketenagalistrikan ramah lingkungan.
Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk 40 MW, di Desa Nonong, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah dinilai akan mengurangi emisi gas karbon CO2 sebesar 105 ribu ton per tahun. Proses pembangunan PLTMG Luwuk ini pun telah melalui proses First Firing pada 5 Februari 2024 lalu.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, dengan beroperasinya PLTMG ini akan menggantikan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang saat ini masih digunakan untuk menopang kebutuhan sistem kelistrikan di Kabupaten Banggai.
Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik
“Dengan penghentian PLTD dan beralih ke PLTMG akan memberikan dampak bagi lingkungan karena mengurangi emisi gas karbon sehingga mereduksi penggunaan BBM untuk operasi PLTD sebesar Rp20 miliar perbulan,” katanya dalam keterangannya, kemarin.
Lanjutnya, pelaksanaan First Firing merupakan salah satu milestone penting dalam pembangunan PLTMG yang ditandai dengan penyalaan mesin pertama kali sebelum pembangkit dapat dioperasikan secara komersil.
PLTMG Luwuk ini pun direncanakan beroperasi pada April 2024 mendatang.
Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru
“Diharapkan PLTMG ini dapat menyokong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah,” harapnya.
Sementara, General Manager UIP Sulawesi Josua Simanungkalit menjelaskan, PLTMG yang memiliki kapasitas 40 MW atau setara dengan 30 ribu pelanggan baru, memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit. Dimana masing-masing mesinnya memiliki kapasitas sebesar 9 MW.
“Kami berterima kasih kepada seluruh stakeholders yang telah berkontribusi dan telah memberikan dukungan penuh dalam penyelesaian PLTMG Luwuk,” katanya.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Selain pembangunan PLTMG, saat ini PLN juga telah mempersiapkan Gardu Induk (GI) 150kV Luwuk dengan kapasitas 60 MVA dan GI 150kV Toili dengan kapasitas 30 MVA, serta jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Luwuk – Toili sepanjang 148 KMS.
“Infrastruktur ketenagalistrikan ini akan mengevakuasi daya dari PLTMG untuk disalurkan bagi kebutuhan listrik masyarakat dan industri,” ujar Josua.
Hal lainnya diungkapkan Direktur Utama PLN Enjiniring Chairani Rachmatullah. Menurutnya, PLTMG ini memanfaatkan bahan bakar yang tersedia di Kabupaten Banggai yang disuplai oleh JOB Tomori dengan jarak sekitar kurang lebih 7 kilometer dari lokasi pembangkit.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
“Setelah melakukan tahapan First Gas In pada 25 Januari 2024, kami selanjutnya melakukan First Firing. Dimana ini merupakan salah satu tahapan penting dalam pembangunan PLTMG,” ungkapnya.
Selain itu, saat ini pihaknya juga sedang mempersiapkan peralatan untuk persiapan backfeeding atau melakukan pengoperasian secara bertahap sebelum akhirnya beroperasi penuh pada April 2024 mendatang.
Bupati Banggai Amirudin menyampaikan syukur dan terimakasih atas pelaksanaan First Firing ini. Hal tersebut merupakan langkah maju PLN dalam menyediakan infrastruktur dalam membantu menyejahterakan masyakarat.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
Dimana katanya, melalui peningkatan keandalan sistem kelistrikan yang nantinya dapat menarik banyak investor untuk berinvestasi. Apalagi sistem pengoperasiannya berbasis ramah lingkungan.
“Dari tahun ke tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD) kami terus meningkat dan dengan hadirnya PLTMG ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri guna mendorong pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Tengah,” harap Amirudin.