REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Sinergi antarinstansi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini membuahkan hasil nyata. Melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), pemerintah daerah berhasil memperluas jangkauan layanan air bersih hingga ke wilayah yang selama ini belum terhubung dengan jaringan PDAM.
Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di daerah yang sulit dijangkau infrastruktur air bersih. Dengan menggandeng berbagai pihak, mulai dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), PDAM, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), hingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Kukar memastikan pendekatan kolaboratif berjalan efektif untuk memperkuat kemandirian desa.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa sinergi antarlembaga menjadi faktor utama keberhasilan program Pamsimas. Disperkim bertugas membangun jaringan infrastruktur, PDAM memberikan pelatihan teknis kepada kelompok pengelola air desa, sementara DPMD memastikan keberlanjutan pengelolaan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat.
Baca Juga : DPMD Kukar Dorong Lembaga Kemasyarakatan Jadi Motor Partisipasi Desa
“Model kerja sama ini membuat desa tidak hanya menerima manfaat, tapi juga mampu mengelola dan menjaga keberlangsungan fasilitas air bersih yang telah dibangun,” ujar Arianto, Sabtu (04/10/2025).
Ia menambahkan, sejumlah desa seperti Salo Cella, Sebemban, Menamang Kiri, Menamang Kanan, dan Tunjungan di Kecamatan Muara Kaman kini telah berhasil mengoperasikan sistem air bersih mandiri. Masyarakat di desa-desa tersebut sudah menikmati akses air bersih yang stabil, layak konsumsi, dan dikelola secara transparan.
Pemerintah desa juga didorong untuk mengalokasikan anggaran dari APBDes guna mendukung keberlanjutan program. Pengelolaan air bersih bahkan bisa dilakukan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar memiliki nilai ekonomi dan dijalankan secara profesional.
Baca Juga : Desa Muara Wis Perkuat Layanan Lansia Lewat Program Kolaboratif Sicekatan
“Dengan pelibatan aktif masyarakat dan pemerintah desa, Pamsimas bukan sekadar proyek fisik, tetapi gerakan menuju kemandirian desa yang berkelanjutan,” tegas Arianto.
Di sisi lain, Bappeda Kukar berperan penting dalam perencanaan dan evaluasi jangka panjang, termasuk peningkatan kapasitas layanan saat kebutuhan air meningkat. Seluruh sinergi lintas instansi ini terkoordinasi dalam Tim Optimalisasi Air Bersih Kukar yang dibentuk berdasarkan arahan langsung Bupati Kutai Kartanegara.
“Ini merupakan bagian dari kebijakan strategis Bupati Kukar untuk memastikan seluruh warga memperoleh hak dasar berupa air bersih yang berkelanjutan. Hasilnya kini sudah mulai dirasakan masyarakat di banyak desa,” ungkap Arianto.
Baca Juga : BUMDes Loa Sakoh Optimalkan Potensi Ekonomi Desa di Tengah Keterbatasan Modal
Penerapan Pamsimas di Kukar terbukti tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan sumber daya air secara mandiri. Dengan langkah terarah dan kolaborasi kuat antarinstansi, Pemkab Kukar optimistis target pemerataan akses air bersih bagi seluruh desa segera terwujud.
