REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat pencapaian bersejarah dengan membentuk Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di seluruh 237 desa dan kelurahan. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kecepatan eksekusi, tetapi juga hasil dari sinergi lintas sektor yang kuat serta keterlibatan aktif masyarakat desa.
Program nasional yang diinisiasi pemerintah pusat tersebut dijalankan secara inklusif oleh Pemkab Kukar, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Koperasi, perangkat desa, hingga unsur pemuda seperti karang taruna.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan bahwa keberhasilan ini lahir dari kolaborasi semua elemen, bukan semata kerja birokrasi. Ia menyebut capaian 100 persen pembentukan koperasi akan mendorong Kukar untuk turut serta dalam peluncuran nasional 80 ribu Kopdes Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto pada Juli mendatang.
Baca Juga : Husniah Talenrang Nilai Peran KDMP Bangun Kemandirian Ekonomi Masyarakat Desa
“Ini bukan kerja satu instansi, melainkan kerja kolektif seluruh lapisan masyarakat desa. Kami sekarang sedang mengebut legalitas koperasi agar dapat beroperasi penuh dan dilibatkan dalam peluncuran nasional,” ujarnya, Kamis (29/05/2025).
Dari total koperasi yang telah dibentuk, sebanyak 153 kini dalam proses pencatatan notaris, dan 4 lainnya telah resmi berbadan hukum. Ke depan, koperasi ini akan difungsikan sebagai pusat ekonomi produktif, tidak hanya untuk simpan pinjam, tetapi juga sebagai motor penggerak kemandirian desa.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Desa, A. Riyandi Elvandar, menambahkan bahwa pola pendekatan kolaboratif ini dirancang untuk mencegah koperasi jatuh pada praktik lama yang tidak produktif.
Baca Juga : Pemkab Gowa Dorong Koperasi Merah Putih Jadi Kelembagaan Ekonomi Modern
“Kita ingin KDMP benar-benar jadi institusi ekonomi desa. Bukan formalitas, apalagi hanya jadi tempat meminjam uang. Koperasi ini harus menjawab kebutuhan nyata masyarakat,” tegasnya.
Dengan keberhasilan ini, Kukar muncul sebagai model ideal implementasi program ekonomi desa berbasis koperasi yang partisipatif, terukur, dan berkelanjutan. Semangat gotong royong dan sinergi lintas sektor menjadi fondasi kuat menuju kebangkitan ekonomi desa di Kalimantan Timur.
