REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWU UTARA – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani berharap kelanjutan pembangunan ruas Sabbang-Tallang-Sae dapat segera diintervensi.
Ia menjelaskan, tiga ruas besar Sabbang-Tallang, Tallang-Sae, kemudian Sae sampai di Sulbar tersebut, menjadi kewenangan pemerintah provinsi, tapi bukan berarti pemda juga tidak berupaya.
Penanganan ruas ini juga sebelumnya sudah diintervensi di 2019 sejauh 35,3 km (3 km pengaspalan dan 32 km timbunan pilihan dan pelebaran 6 m) yang bersumber dari APBN. APBD I diintervensi sepanjang 29 km dan pelebaran 6 m. Sementara di 2020 dilakukan pengaspalan sepanjang 14 km yang bersumber dari APBN, dan pengaspalan sepanjang 18 km yang bersumber dari APBD I.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Beberapa waktu lalu menuju Desa Tanamakaleang itu juga sudah dibentuk badan jalannya, dan memang karena masih tanah jadi sangat mudah mengalami kerusakan. Dan saat ini memang kondisinya rusak parah. Oleh karena itu tahun lalu kami sudah mengajukan izin kepada Pemprov supaya Pemda bisa mengintervensi dengan membentuk ulang badan jalannya,” kata bupati yang karib disapa IDP ini, Senin (27/3/2023).
Isteri dari Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi ini mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR.
“Tahun lalu, saya juga sudah bertemu Pak Menteri PUPR melalui fasilitasi Komisi V dan direspon tahun ini oleh pak menteri. Tahun ini kami mendapat informasi bahwa ada intervensi yang akan dilakukan oleh pemerintah. Karena hasil komunikasi kami dengan provinsi kelihatannya memang beberapa tahun lalu memprioritaskan membuka daerah terpencil tapi mungkin terkendala terkait dengan pandemi covid dan prioritas pembangunan lainnya sehingga belum/ tidak dilanjutkan. Jadi kami usul langsung ke pusat,” terangnya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
“Kemudian tahun ini kami mendapat informasi dari Balai Pelaksana Jalan Sulawesi Selatan melalui kebijakan inpres konektivitas jalan, Seko mendapat intervensi mulai dari ruas Parahaleang sampai Lambiri yang menjadi kewenangan provinsi, kemudian ke ibukota Kecamatan Seko yang sebelumya sudah diintervensi oleh pemda untuk pembentukan dan pengerasan badan jalan,” jelas mantan Dosen Universitas Indonesia ini.
Meski sudah diintervensi sebelumnya, penanganan ruas ini masih menyisakan PR yang banyak sebab ada 146 KM yang harus diintervensi dengan tantangan yang kompleks karena wilayah yang berada di pegunungan di mana material kuari juga tidak mudah untuk didapatkan.
“Hasil koordinasi kami dengan Kementerian PUPR melalui Balai Jalan dan Dinas PUTR Provinsi, bahwa akan dilaksanakan tahun ini dengan catatan pemprov diminta untuk melakukan intervensi di titik yang cukup parah sehingga memudahkan mobilisasi material. Pemda sudah menandatangani dan mengusulkan ke Pemprov terkait dengan lahan yang dibutuhkan. Jadi pemda sudah menyatakan bahwa lahan tersedia sebagai kewajiban kami,” tuturnya.
Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional
“Yang kami harapkan dalam waktu singkat adalah penanganan dari Pemprov di titik-titik yang diminta oleh Kementerian PUTR. Sehingga kegiatan yang sudah dialokasikan anggarannya ini betul-betul dilaksanakan. Karena ini memang sangat urgent. Butuh komitmen kuat dan effort yang lebih besar,” tegas bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Sementara itu, Kadis PUTR Luwu Utara, Muharwan mengatakan Ruas Lambiri-Eno ke ibukota yang merupakan kewenangan pemda 13.9 km sudah pengerasan.
“Semoga pengaspalannya tahun ini selesai dengan program inpres peningkatan konektivitas jalan yang merupakan aspirasi Anggota Komisi V DPR RI, Bapak Muhammad Fauzi. Tapi ini tentu sangat tergantung pada intervensi PUPR Provinsi pada beberapa titik antara Rongkong-Parahaleang yang rusak parah,” kata Muharwan.
Baca Juga : Bawa Semangat Solidaritas Antarumat Beragama, Fadel Tauphan Kunjungi Dua Gereja di Malam Natal
Lebih lanjut Muharwan mengatakan dari total dari 139.5 km, 97 km sudah diaspal. “Jarak Sabbang-Rongkong itu 66 km ditambah pengaspalan ke Mabusa sekira 18 km. Jadi total pengaspalan dari Sabbang-Eno sekira 97 km,” demikian Muharwan. (*)
