REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Tensi politik di Golkar Sulsel kembali memanas sekaitan dengan perebutan posisi sekretaris dan ketua harian.
Di mana, tiga dari lima formatur Musda X menggelar rapat dan menghasilkan komposisi kepengurusan DPD I Golkar Sulsel. Mereka adalah Abdillah Natsir, Farouk M Betta dan Imran Tenri Tata.
Sayangnya, ketiga formatur ini tidak melibatkan formatur lainnya yakni, Taufan Pawe sebagai Ketua terpilih dan Muhidin Muh Said sebagai perwakilan DPP Partai Golkar.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
” Kita sudah mengundang, tapi beliau (Taufan Pawe.red) tidak hadir. Selama ini formatur belum melakukan rapar, makanya kita inisiatif menggelar rapat, dan mengundang semua formatur. Tapi pak Taufan dan pak Muhidin tak hadir,” kata salah satu tim formatur, Abdillah Natsir.
Taufan Pawe pun angkat bicara terkait polemik ini. Taufan dengan tegas mengaku usulan susunan struktur kepengurusan sejak 21 Agustus 2020 sudah berada di meja Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. “Usulan strukturnya sudah ada di DPP,” tegas Taufan, malam kemarin. Rabu (26/08/2020)
Taufan menyadari munculnya susunan kepengurusan yang dibuat oleh tiga formaturnya buntut kekecewaan. Sebab, mereka menolak beberapa nama, salah satunya menolak anggota Fraksi DPRD Sulsel masuk dalam susunan kepengurusan DPD I Golkar Sulsel.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
“Ini adalah luapan kekecewan ketiga formatur itu. Saya ingin bagaimana terwujud struktur kepengurusan ideal,” katanya.
“Sesuai saran DPP agar anggota fraksi difungsikan, atau dioptimalisasikan. Tentu saya masukkan dalam kepengurusan,” sambung Wali Kota Parepare itu.
Bukan hanya itu, Taufan juga merasa tidak nyaman lantaran ketiga formatur tersebut masih mengkait-kaitkan nama Nurdin Halid.
Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya
“Jangan masa lalu kemudian menjadi beban bagi saya menata masa depan Golkar. Formatur hanya sebatas saran, tidak lebih dari itu,” Taufan menambahkan.
Taufan pun mengakui lima formatur sudah melakukan rapat bersama di Jakarta. Namun, tiga formatur tersebut tetap menolak hasil rapat tersebut.
“Sudah rapat bersama, dan saya menyodorkan nama struktur, namun mereka menolak beberapa nama, termasuk nama anggota Fraksi yang masuk dalam struktur, serta beberapa nama untuk mengisi jabatan yang mereka tawarkan,” beber Taufan.
Baca Juga : Korban Kebakaran di Bu’nea Gowa Akan Dibangunkan Rumah Layak Huni
“Mereka balik ke Makassar tidak bilang-bilang. Padahal kami hanya tunda, besoknya akan dilanjutkan,” tutup Taufan. (*)