0%
logo header
Jumat, 19 September 2025 15:26

Taruna Ikrar Membawa BPOM Ke Transformasi Tahap ke Ketiga: Kontribusi Bagi Ekonomi Global

Rizal
Editor : Rizal
BPOM mencapai kesepakatan dengan Saudi Food and Drug Authority (SFDA) yang membuka jalan lebih luas bagi ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi. (Foto: Istimewa)
BPOM mencapai kesepakatan dengan Saudi Food and Drug Authority (SFDA) yang membuka jalan lebih luas bagi ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi. (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di bawah kepemimpinan Prof Taruna Ikrar terus menunjukkan transformasi strategis.

Dari awal sebagai pengawasan farmasi (T1), kemudian merangkul farmasi dan makanan (T2), kini BPOM memasuki tahap baru, yaitu kontribusi nyata bagi ekonomi nasional (T3).

Salah satu pencapaian penting adalah kesepakatan dengan Saudi Food and Drug Authority (SFDA) yang membuka jalan lebih luas bagi ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Pada 2024, ekspor telah mencapai 22 ribu ton senilai 91 juta USD, dan kini semakin berkembang dengan bertambahnya 69 Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang mendapat persetujuan SFDA.

“Kerja sama ini adalah amanah untuk membuka jalan rezeki yang lebih luas bagi bangsa. Dengan jaminan mutu dan keamanan, kita ingin nama Indonesia semakin harum di pasar internasional,” kata Kepala BPOM RI, Prof Taruna Ikrar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/9/2025).

Menurutnya, langkah ini sekaligus memperkuat ikatan ekonomi, budaya, dan spiritual dengan Arab Saudi, yang menjadi rumah bagi 665 ribu WNI serta jutaan jamaah haji dan umrah asal Indonesia.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Sementara itu, CEO SFDA, Prof Hisham Aljadhey, mengapresiasi konsistensi Indonesia dalam menjaga mutu pangan.

“Indonesia telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memastikan standar keamanan pangan. Kami percaya produk perikanan Indonesia akan semakin diterima luas di Arab Saudi,” katanya.

Bagi pelaku usaha kecil, kebijakan ini menjadi harapan hidup yang lebih baik.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

“Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga tentang masa depan keluarga kami,” ujar Ahmad Santoso, seorang pengusaha pengolahan ikan asal Jawa Timur.

Transformasi BPOM ke tahap T3 bukan sekadar pengawasan, tetapi juga diplomasi pangan dan penggerak ekonomi. Melalui sinergi ABG (Academic, Business, Government), BPOM hadir mengawal mutu sekaligus membuka pintu keberkahan bagi rakyat Indonesia. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646