0%
logo header
Rabu, 06 Januari 2021 08:57

Taufan Pawe Singkirkan Pendukung NH, Amankan Diri Dari Pesaingnya di Internal Golkar

Ketua Golkar Sulsel yang juga Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.
Ketua Golkar Sulsel yang juga Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Sedikitnya ada delapan Ketua DPD II Golkar di Sulsel diberhentikan Taufan Pawe (TP). Selain bersih-bersih pendukung Nurdin Halid (NH), TP juga dinilai mulai mengamankan langkahnya untuk bersaing diinternal Golkar untuk mendapat dukungan pada Pilgub mendatang.

Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe kembali mengganti sedikitnya delapan ketua DPD II Golkar, bahkan Taufan langsung menunjuk pelaksana tugas (PLT). SK PLT pun juga sudah diserahkan langsung oleh Taufan Pawe, di Hotel Novotel Makassar. Selasa malam (05/01/2020).

Mereka yang ditunjuk sebagai Plt Ketua masing- masing, Taqwa Muller di Luwu Timur, Arifin Junaedi di Luwu Utara, Andi Hatta Marakarma di Luwu, Sofyan Syam di Pangkep, Zulkarnaen Arief di Takalar, Irinato Ahmad di Makassar, Ikram Iskandar di Jeneponto dan Syamsul Alam Ibrahim di Selayar.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Pengamat politik Unismuh Makassar Andi Luhur Prianto menilai, jika Taufan Pawe menjalankan program bersih-bersih pendukung Nurdin Halid (NH). Meski beberapa ketua DPD II yang diganti memiliki prestasi gemilang, namun itu tak menjadi rujukan Taufan Pawe.

“Sepertinya program bersih-bersih pendukung NH terus lakukan TP. Bukan rekonsiliasi yang dibangun. Kemenangan di Pilkada bukan variabel objektif keberhasilan kepemimpinan,” kata Andi Luhur.

Luwu Utara misalnya, selama dinahkodai Anggota DPR RI Muh Faizi sebagai Ketua, Partai Berlambang Pohon Beringin itu selalu mendominasi setiap kontestasi politik. Pemilihan Gubernur 2018 yang lalu, Golkar Lutra mampu merai suara terbanyak untuk jagoanya (NH-Azis).

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

Tak hanya itu, pada Pemilihan Calon Legislatif Golkar Lutra juga mampu menambah perolehan kursi, dan tetap mempertahankan kursi ketua DPR, Pilkada 9 Desember 2020 yang lalu, untuk pertama kali Golkar memenangkan Pilkada Luwu Utara.

“Kalau dilihat komposisi kepengurusan Golkar Sulsel sekarang, sepertinya TP lebih banyak merangkul kembali fungsionaris Golkar dari masa kepemimpinan SYL. Pola Luwu Utara dengan mengembalikan kepengurusan ke pengurus sebelumnya, juga diikuti beberapa daerah lain,” jelas Andi Luhur.

“Bargaining bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, dianggap sudah cukup kuat. Figur yang berpotensi merebut dukungan Golkar. Bu Indah sudah diposisikan sebagai rival dan ancaman serius bagi TP, untuk cita-cita TP running di Pilgub 2023,” ungkap Dosen Fisip Unismuh Makassar itu.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

Kata Luhur, dengan menunjuk PLT di hampir semua DPD II se Sulsel, untuk melakukan konsolidasi jelang Musda di daerah masing masing, menjadi momentum Taufan Pawe untuk mengamankan langkahnya dipersaingan internal Golkar untuk pemilihan Gubernur nantinya.

“Musda DPD II Golkar menjadi momentum bagi TP untuk mengamankan langkahnya di persaingan internal Golkar untuk Pilgub 2023 kelak,” pungkasnya. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646