REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Museum Balla Lompoa sebagai pusat peninggalan sejarah dan kebudayaan Kabupaten Gowa menjadi hal yang menarik untuk dikunjungi. Hal tersebut pun dimanfaatkan Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Gowa.
Dalam kunjungannya di Museum Balla Lompoa rombongan TP PKK Kabupaten Pasewaran diajak mengenakan baju bodo modern yang merupakan pakaian khas daerah Sulawesi Selatan secara luas, termasuk di Kabupaten Gowa. Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Priska Pramita Adnan terlihat mengenakan baju bodo lengkap berwarna hijau tua didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Kamsina yang mengenakan warna pink salem, kemudian Ketua TP PKK Pasewaran, Nanda Indira Dendi nampak mengenakan baju bodo lengkap berwarna merah cabai.
Ketua TP PKK Kabupaten Pesawaran Nanda Indira Dendi mengatakan, dirinya secara pribadi cukup takjub dengan seluruh peninggalan sejarah dan kebudayaan yang ada di daerah berjuluk Butta Bersejarah ini. Dengan berkunjung ke Museum Balla Lompoa dirinya bersama rombongan lainnya mampu mengenal lebih jauh tentang tempat bersejarah di Kabupaten Gowa, dan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM
“Ini menjadi pengalaman tak terlupakan buat kami semua dari Kabupaten Pesawaran. Ini sangat menambah pengetahuan kami tentang Kabupaten Gowa yang ternyata sangat indah dan sakral,” katanya di sela-sela kunjungannya, Rabu (15/02/2023).
Ia pun menyampaikan terimakasihnya atas penyambutan yang luar biasa dari Pemerintah Kabupaten Gowa melalui TP PKK Kabupaten Gowa selama berkunjung sejak Selasa (14/02) kemarin.
“Terima kasih kami ucapkan karena sudah disambut dengan sangat mewah selama dua hari ini. Kami sungguh sangat senang. Kami juga menanti kedatangan ibu-ibu dari Kabupaten Gowa ke tempat kami juga tentunya,” terangnya.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Kamsina di kesempatan tersebut memperkenalkan terkait keberadaan Museum Balla Lompoa sebagai pusat edukasi secara dan budaya Kabupaten Gowa.
“Balla Lompoa berarti rumah besar atau rumah kebesaran yang ditinggali oleh raja-raja. Sehingga Museum Balla Lompoa maupun Istana Balla Lompoa ini menjadi saksi sejarah yang terjadi di masa lampau,” jelasnya.
Lanjutnya menjelaskan, bangunan istana ini merupakan replika khas yang pertama dibangun pada 1936 oleh Raja Gowa XXXV I Mangimangi Daeng Matutu, Karaeng Bontonompo. Balla Lompoa ini berbentuk rumah panggung yang merupakan refleksi dari rumah adat pada masa Kerajaan Gowa di masanya.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
“Kami sadar perjalanan dari Pesawaran ke Kabupaten Gowa memakan waktu yang cukup lama. Tetapi ini akan terbayarkan dengan berbagai suguhan wisata yang ada di Kabupaten Gowa, khususnya di Museum Balla Lompoa ini,” tegasnya.
Selain Museum Balla Lompoa, Kabupaten Gowa juga memiliki sejumlah destinasi wisata lainnya. Seperti destinasi wisata alam maupun wisata religi. Untuk destinasi wisata religi, Kabupaten Gowa memiliki makam-makam Raja Gowa, mulai dari Makam Sultan Hasanuddin dan Makam Syekh Yusuf Al Makasari, sementara untuk destinasi wisata alam, Kota Malino menjadi tempat yang layak dikunjungi. Apalagi setiap tahunnya di daerah tersebut digelar evet tahunan yakni Beautiful Malino yang saat ini berhasil masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Tahun 2023.
“Event Beautiful Malino baru-baru ini berhasil masuk dalam 110 KEN yang akan dilaksanakan oleh Kemenparekraf di 2023 ini,” ujar Kamsina.
Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya
Di kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Priska Pramita Adnan mengaku, saat ini roda pemerintahan telah berjalan baik pasca pandemi Covid-19. Termasuk pada aktivitas perekonomiannya yang berpengaruh pada sektor-sektor lainnya seperti sektor pariwisata. Sektor ini pun dinilai sangat mengambil peran yang besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Alhamdulillah, roda pemerintahan kita saat ini sudah kembali normal lagi. Gerakan ekonomi juga bergerak baik, di mana para pelaku usaha yang sebelumnya sempat turun karena Covid-19, sudah kembali bangkit. Mudah-mudahan ibu-ibu yang telah datang di Kabupaten Gowa ini senantiasa diberikan keberkahan kesehatan karena mendatangkan pergerakan ekonomi yang baik,” ujarnya.
Priska berharap, kunjungan ini bisa terus meningkatkan silaturahmi dan bisa menjadi bahan referensi strategi program PKK setibanya di Kabupaten Pesawaran.
Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya
“Kalau pada saat ini ibu-ibu datang bersama teman-teman, semoga nanti bisa datang bersama keluarga. Mudah-mudahan silaturahmi kita pada hari ini bisa bernilai ibadah disisi Allah SWT dan bisa menjadi referensi strategi program PKK di Kabupaten Pesawaran,” kata Priska.