0%
logo header
Jumat, 23 Mei 2025 10:49

Transaksi Harian Naik, Investor Pasar Modal Nasional Tembus 16,52 Juta

Chaerani
Editor : Chaerani
Ilustrasi kinerja pasar modal. (Dok. Int)
Ilustrasi kinerja pasar modal. (Dok. Int)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai secara nasional aktivitas kinerja pasar modal masih positif dan terjaga di tengah tingginya dinamika perekonomian dan pasar keuangan global.

Kepala OJK Sulselbar Moch Muchlasin mengungkapkan, kinerja jasa keuangan di sektor pasar modal periode 30 April 2025 masih menunjukkan performa yang baik. Salah satunya dengan melihat sisi likuiditas transaksi saham harian yang secara year to date (ytd) mengalami kenaikan jika dibandingkan periode Maret di tahun yang sama.

“Kita bisa lihat secara ytd tercatat transaksi saham harian Rp12,47 triliun, naik dibandingkan dengan rata-rata nilai transaksi harian pasar saham Maret 2025 sebesar Rp12,34 triliun,” ungkapnya, saat memaparkan kondisi sektor jasa keuangan, pada Sulsel Talk Bank Indonesia Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

Lanjutnya, secara nasional hingga periode 30 April 2025 jumlah investor di pasar modal telah mencapai 16,52 juta. Adapun, nilai kapitalisasi pasar di periode yang sama sebesar Rp11.705  triliun atau naik 5,20 persen mtd, namun menunjukkan penurunan 5,11 persen ytd.

Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai Penawaran Umum mencapai Rp56,06 triliun dengan Rp3,31 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 6 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 85 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp70,54 triliun.  

Di industri pengelolaan investasi, per 30 April 2025 nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp821,0 triliun atau naik 1,01 persen mtd, dan turun 1,96 persen secara ytd. Sementara, pada Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp502,10 triliun atau naik 1,66 persen mtd dan naik 0,57 persen ytd.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

Sementara, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan, di tengah pasar keuangan global yang sempat tertekan paska pengumuman tarif dagang AS, pasar saham domestik secara mtd ditutup menguat sebesar 3,93 persen.

“Kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di level 6.766,8 dimana turun atau terkontraksi -4,42 persen secara ytd, dan naik 3,93 persen secara month to date (mtd). Ini tentunya didukung dengan langkah kebijakan OJK dan seluruh pemangku kepentingan,” katanya, dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan OJK, Jumat, 09 Mei 2025 lalu.

Keterlibatan berbagi pemangku kepentingan tersebut mulai dari pemerintah, koordinasi seluruh lembaga dan instansi. Mulai dalam Forum Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Self Regulatory Organization (SRO), dan pelaku pasar untuk meredam volatilitas di pasar saham. Sementara itu, non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp20,79 mtd, dimana secara ytd net sell sebesar Rp50,72 triliun.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

“Secara mtd, kinerja indeks sektoral secara umum menguat dengan penguatan tertinggi dialami oleh sektor basic material, dan healthcare, sementara sektor technologi terpantau melemah,” terang Inarno.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,61 persen mtd atau naik 3,39 persen ytd ke level 405,99, dengan yield Surat Berharga Negara (SBN) rata-rata turun 15,53 bps mtd. Per 30 April 2025 investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp7,79 triliun secara mtd.

Kemudian, untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp0,01 triliun secara mtd atau net sell Rp1,42 triliun secara ytd. 

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646