REPUBLIK.NEWS.CO.ID, KEPULAUAN SELAYAR – Viral video tentang bendera Merah Putih yang berkibar di halaman sebuah Kantor Pemerintah dengan kondisi robek dan kusam. Hal itu telah menuai sorotan dari warga Netizen.
Video itu direkam oleh salah seorang warga yang sedang melintas di Kantor Desa Bungaiya Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar, dengan sedikit mengomentari kondisi bendera merah putih yang sudah hilang warna putihnya dan kusam dengan berdurasi 26 detik.
Dalam rekaman itu, ia mengatakan apakah ini salah satu bentuk penghargaan atau bagaimana, bendera sudah hancur tapi tetap terpasang.
Baca Juga : Pemkab Selayar Gelar Apel Penghormatan dan Renungan Suci HUT RI ke-79
“Pahlawan-pahlawan dulu setengah mati mempertahankan nyawanya. Kantor desa apa ini, biar bendera saja tidak bisa na beli,” kata warga dalam rekaman video.
Peristiwa tersebut mendapat perhatian khusus dari berbagai pejabat di Lingkungan TNI, Akademisi, Mahasiswa dan Organisasi Masyarakat di Indonesia.
Tanggapan dari salah satu putra terbaik Selayar Brigjen TNI Nur Salam melalui chat WhatsApp, terkait Video bendera Merah Putih tersebut, ia mengatakan bahwa hal tersebut adalah sebuah penghinaan terhadap lambang Negara.
Baca Juga : Forkopimda Selayar Kompak Dorong Peningkatan Ekonomi Melalui Wisata Kuliner Laut
“Hal ini merupakan penghinaan terhadap lambang-lambang negara dan yang bersangkutan tidak memiliki kepedulian, jiwa patriotisme dan kejuangan,” ungkap Kepala Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat, Selasa (04/07/2023).
Dandim 1415 Selayar Letkol Inf Nanang Agung Wibowo juga menanggapi hal itu, ia mengatakan bahwa, aparatur negara harus peduli mulai dari hal-hal kecil sebagai pertanggungjawaban amanah yang diberikan rakyat.
“Sebaiknya sebagai aparatur negara peduli terhadap tugas atau pekerjaan yang sudah dibebankan kepada kita semua. Dan itu merupakan amanah yang harus kita pertanggungjawabkan. Sama hal nya dengan Dandim berlaku sama. Intinya adalah peduli dengan hal – hal kecil di lingkungan sekitar kita,” ungkap Dandim Selayar.
Baca Juga : Optimistis Maju di Pilkada Selayar, Brigjen TNI Nur Salam Ikut Fit And Proper Test di Demokrat Sulsel
Tanggapan lainnya datang dari Akademisi baik Rektor maupun Mahasiswa membenarkan pandangan nya terkait peristiwa tersebut.
Prof Akbar Silo, mengatakan bahwa Ini adalah bentuk:
Kepedulian publik yang mulai terkikis;
Pembiaran berkepanjangan seolah panji-panji kebesaran tanpa makna;
Pengingkaran terhadap eksistensi bernegara.
Baca Juga : Dansatgas TMMD Selayar Pimpin Peletakan Tegel Rehab Masjid Berusia 40 Tahun di Bonea Timur
“Mulai dari desa sampai ke Pemda Kabupaten cq. Kesbang harusnya ikut bertanggung jawab. Bendera merah putih tidak sekedar lambang-lambang tetapi lebih dari itu bermakna patriotik nasionalis yang menjamin hadirnya warga negara mensukseskan proses pembangunan,” ungkap Rektor ITSBM Selayar periode 2022-2026.
Lain halnya yang diungkapkan oleh seorang mahasiswa S2 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengatakan bahwa kita harus apresiasi pencapaiannya dan tidak melihat robeknya bendera sebagai sesuatu hal yg buruk.
“kita harus husnudzon saja, mungkin tidak ada anggaran untuk mengganti bendera karena anggarannya habis digunakan untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakat di Kepulauan Selayar. Bravo Pemerintah Kep. Selayar!,” ungkap Yusuf melalui chat WhatsApp.
Baca Juga : Dansatgas TMMD Selayar Pimpin Peletakan Tegel Rehab Masjid Berusia 40 Tahun di Bonea Timur
Reaksi dari Bupati Lira Kepulauan Selayar, Zulkarnaim menyimak video bendera viral tersebut mengatakan hal itu kurangnya perhatian aparat desa.
“Ini kurangnya perhatian dari pak Desa dan aparatnya. Makna bendera merah putih adalah sebuah perjuangan yang luar biasa, sampai mengorbankan jiwa raga, baru bendera merah putih bisa dikibarkan di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Kepala Desa Bungaiya Alimuddin saat dikonfirmasi via whatsapp, membenarkan peristiwa itu tersebut yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayahnya dikonfirmasi Senin 3 Juli 2023 kemarin.
Baca Juga : Dansatgas TMMD Selayar Pimpin Peletakan Tegel Rehab Masjid Berusia 40 Tahun di Bonea Timur
Namun pihaknya sudah menginstruksikan langsung ke Sekretaris Desa agar segera mengganti dengan bendera yang baru tetapi Sekretaris Desa tersebut dalam perawatan karena sakit. Ucap Kades
“Iya itu benar ada Kejadian Mungkin karena jarang diturunkan atau bahannya mudah luntur. Tapi sudah saya instruksikan kepada Sekretaris Desa secara langsung, agar benderanya diganti dengan yang baru,”
Dirinya juga berharap, semua pihak mendapatkan pelajaran penting atas kejadian ini, agar kedepannya tidak terjadi lagi. (*)
