REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menegaskan pentingnya pengelolaan Pemerintahan dengan pola Desain by System. dengan sistem yang terbangun, arah pemerintahan semakin jelas, termasuk dalam hal pengelolaan anggarannya dari mana dan akan kemana. Semua elemen pemerintahan pun mengikuti prosedur dan aturan main yang berlaku.
Hal ini ditegaskan Andi Sudirman saat menerima sejumlah perwakilan dari Majalah Simpul dan juga perwakilan Pusat pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan dan Perencanaan Nasional Bappenas, di Ruang Kerjanya, Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (03/07/2019) kemarin.
“Kami secara khusus bersama pak Gubernur Nurdin Abdullah yakni membentuk pemerintahan desain by sistem, bukan desain by actor,” ucap Andi Sudirman.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
Dalam pertemuan itu Edy Purwanto widiasuara Muda Majalah Simpul menyoroti pentingnya pengelolaan pengembangan SDM dengan mempertimbangkan kinerja. Hal inipun diapresiasi oleh Andi Sudirman Sulaiman.
Wagub mencontohkan misal jumlah APBD 10 triliun namun belanja yang digunakan untuk masyarakat hanya 2 triliun, hal ini dinilai over head cost. Untuk itu manajemen evaluasi serta sistem kemitraan sangat diperlukan agar pemborosan anggaran dapat dikurangi. Jenjang pemerintahan diperkuat pada Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Sementara untuk ASN sangat diperlukan memiliki performance berdasarkan indikator yang diberikan.
“25 Ribu ASN sangatlah banyak dalam pemerintahan sulsel. Untuk itu perlu dilakukan monitoring secara massive,” ungkapnya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Di hadapan para tamu yang salah satunya Lily Widayati selaku Perencana Madya Bappenas, Wagub menjelaskan jika saat ini Pemprov Sulsel sudah menerapkan sistem Transfer Non Tunai (TNT) untuk PAD. Ini merupakan terobosan lanjutan terhadap proyeksi non tunai gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Andi Sudirman juga menjelaskan jika beberapa lelang juga ada yang dilakukan pelan-pelan dengan pertimbangan aturan yang dikuatirkan akan bertabrakan dalam pelaksanaan. (rls)
