0%
logo header
Jumat, 04 Februari 2022 20:18

Warga Digusur, DPRD Bulukumba Terkesan Tutup Mata

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Suasana penggusuran warga di pantai Merpati Bulukumba, Senin (31/1/2022).
Suasana penggusuran warga di pantai Merpati Bulukumba, Senin (31/1/2022).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BULUKUMBA — Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) kabupaten Bulukumba ke 62, atau hari ke lima penggusuran rumah nelayan warga di lokasi pantai Merpati kelurahan Bentenge kecamatan Ujung Bulu kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, ternyata menyimpan duka tersendiri bagi masyarakat korban penggusuran.

Untuk sementara, mereka hanya bisa meratapi nasib dan tidur pada bangunan sentra kuliner yang tak berfungsi di sekitar lokasi dengan fasilitas seadanya beralaskan tikar dari pemberian.

Meski Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf telah menyiapkan tempat relokasi warga dengan membangun tenda penampungan dan dapur umum tak jauh dari lokasi pantai Merpati. Nyatanya, warga tetap memilih bertahan dan enggan pindah.

Baca Juga : Bupati Andi Utta Serahkan Dua Ranperda Strategis ke DPRD Bulukumba

Dapur umum telah mereka dirikan secara swadaya dibantu lembaga AGRA Bulukumba. Meski demikian, ada hal yang disesalkan warga yaitu, wakil rakyatnya di parlemen.

Mereka mengaku kecewa sebab, sejak dilakukannya pembongkaran rumah oleh Pemerintah Kabupaten tak satupun dari anggota DPRD Bulukumba yang membela dan memperjuangkan nasib mereka. Bahkan tak pernah ke lokasi mereka bertahan.

“Dari 40 wakil kami yang duduk di DPRD kenapa sampai sekarang tidak datang, minimal melihat kondisi kami,” ujar Hasna di pantai Merpati, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga : Wagub Sulsel Launching Gerakan Genting untuk Percepatan Penurunan Stunting di Bulukumba

Hal ini pun turut mengundang perhatian ketua Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Bulukumba, Irwan Nasir. Menurut dia pada kondisi seperti ini seharusnya wakil rakyat memperjuangkan masyarakat di parlemen.

Minimal kata dia, DPRD mendesak pemerintah untuk membangun fasilitas hunian sementara atau bantuan untuk masyarakat menyambung hidup dikarenakan lahan mereka mencari nafkah kini dikelola pemerintah.

“Di sini seharusnya peran Legislatif sangat dibutuhkan sebagai perwakilan dan penyambung lidah rakyat, intinya bagaimana solusi terbaik. Ini proyek pemerintah, pasti juga melalui pembahasan di DPRD,” sebut Irwan di tempat berbeda.

Baca Juga : Kembali dari Luar Negeri, Bupati Andi Utta Paparkan Hasil Kunker ke Tiongkok dan Korea Selatan

Sementara, ketua DPRD Bulukumba Rijal mengaku belum bisa banyak berkomentar karena belum memantau langsung kondisi di lapangan.

“Kami tidak berkunjung secara kelembagaan karena saat pembongkaran memang tidak ada surat pemberitahuan dari pemerintah daerah yang ditembuskan ke DPRD, meski teman-teman dari Dapil sana ada beberapa yang sudah ke lokasi,” kata dia usai Paripurna Istimewa Peringatan HUT Bulukumba ke 62 di kantor DPRD.

“Wacana kami akan melangsungkan RDP terkait persoalan di pantai Merpati. Pemerintah juga sudah siapkan tempat relokasi. Yang kami ketahui di pantai Merpati itu bukan penggusuran tapi relokasi,” tandas Rijal.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646