REPUBLIKNEWS.CO.ID, BAUBAU — General Manager Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi meninjau langsung pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Baubau berkapasitas 30 MW.
Wisnu mengungkapkan, kunjungan ini bertujuan untuk meninjau operasional pembangkit, serta membahas rencana konfigurasi pembangunan PLTMG Baubau 2 (30 MW).
Ia telah melakukan diskusi teknis terkait kesiapan infrastruktur transmisi dan gardu induk, serta ketersediaan lahan dalam pengembangan proyek ini.
Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel
“Realisasi proyek PLTMG Baubau 2, merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan keandalan pasokan listrik di wilayah Sulawesi Tenggara,” ungkapnya, dalam keterangannya, kemarin.
Terlebih lagi hal tersebut sudah tertuang pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2022-2030. Sehingga, kiranya hal ini menjadi dasar dalam pelaksanaan pembangunan dimasa mendatang.
“UIP Sulawesi menegaskan pembangunan PLTMG Baubau 2 diharapkan mampu meningkatkan dedieselisasi yang berkelanjutan guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil/emisi karbon, serta menopang pertumbuhan ekonomi di sektor industri maupun masyarakat di Baubau dan sekitarnya,” terangnya.
Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan
Sementara, Manager UPDK PLTMG Sigit Pramono menjelaskan, keberadaan PLTMG Baubau (30 MW) menjadi tulang punggung dalam menjaga pasokan listrik di wilayah Baubau dan sekitarnya,
“Hingga saat ini PLTMG Baubau 1 telah menyuplai 68.7 persen atau sekitar 56.9 MW dari total ketersediaan listrik sebesar 79.4 MW di sistem kelistrikan Baubau dan Raha,” ujar Sigit.
