0%
logo header
Senin, 26 Mei 2025 16:13

100 Hari Kepemimpinan Husniah-DM Berhasil Entaskan Keluarga Miskin Ekstrem di Gowa

Chaerani
Editor : Chaerani
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang saat memaparkan Realisasi Kinerja 100 Hari Kerja, di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Senin, (26/05/2025). (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang saat memaparkan Realisasi Kinerja 100 Hari Kerja, di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Senin, (26/05/2025). (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Dalam 100 hari kerja kepemimpinan Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang dan Wakilnya Darmawangsyah Muin (Husniah-DM) memprioritaskan pada upaya penanganan masyarakat miskin ekstrem.

Penanganan ini pun dilakukan dengan mengagas Gowa Sejahtera (Masunggu) yang menjadi salah satu program dalam arah pembangunan Gowa Bersama (Bersih, Cerdas, Sehat, Sejahtera, dan Aman).

Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang mengatakan, dalam masa kepemimpinannya data masyarakat miskin ekstrem sebanyak 371 keluarga dengan total anggota sebanyak 1.106 orang. Data ini merupakan data miskin ekstrem Kabupaten Gowa di periode 2023.

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

“Dengan melihat jumlah anggota keluarga miskin ekstrem di Gowa yang cukup besar, saya bersama Bapak Wabup Gowa, dan jajaran lainnya mencoba mencari solusi untuk mengatasi ini. Target kami bagaimana keluarga miskin ekstrem ini bisa keluar dari kondisi yang ada,” katanya, saat memaparkan Realisasi Kinerja 100 Hari Kerja, di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Senin, (26/05/2025).

Lanjutnya, salah satu upaya kongkrit yang dianggap dapat mengatasi hal tersebut adalah melalui pendekatan pendampingan dengan membentuk Orang Tua Asuh (OTA) untuk memberikan pendampingan, dan pembinaan kepada keluarga miskin ekstrem secara berkelanjutan. Para OTA yang dibentuk ini pun melibatkan seluruh pihak dalam Pemerintahan Kabupaten Gowa. Mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan SKPD, TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, TNI, Polri dan pihak lainnya.

“Ini menjadi bukti bahwa penanganan lewat intervensi kepada keluarga miskin ekstrem kami lakukan secara kolaborasi atau pelibatan seluruh pihak. Pendampingan para OTA ini pun dilakukan dengan dialog untuk menemukan apa yang menjadi kebutuhan mereka,” kata Husniah.

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

Setelah dibentuknya para OTA untuk mendampingi masyarakat miskin ekstrem tersebut kemudian ditemukan jumlah keluarga dalam keadaan miskin ekstrem sebesar 357 keluarga. Hal ini dengan melihat sejumlah indikator, mulai dari kondisi tempat tinggal, dan pekerjaan yang dimiliki para anggota dalam keluarga miskin ekstrem.

Strategi penghapusan masyarakat miskin ekstrem dalam Gowa Masunggu ini dengan cara mengurangi beban keluarga miskin ekstrem dengan memberikan bantuan sosial dan menyiapkan akses terhadap kebutuhan dasar, meningkatkan pendapatan dengan menciptakan lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi yang berbasis potensi lokal daerah, hingga pemberian modal usaha dan pelatihan keterampilan kerja.

Tak hanya itu juga melakukan upaya pengurangan kantong kemiskinan ekstrem dengan menyediakan atau menata rumah dari keluarga miskin ekstrem yang layak huni. Bahkan tak kalah pentingnya, intervensi dari kebijakan ini adalah bagaimana mencegah keluarga miskin menjadi keluarga miskin ekstrem, dan keluarga miskin ekstrem yang keluar dari kemiskinan ekstrem.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

“Dari kinerja tersebut pemerintah daerah berhasil melaksanakan intervensi dengan presentasi 100 persen dan berpotensi mengeluarkan 357 keluarga dari kemiskinan ekstrem berdasarkan hasil asesmen OTA di lapangan,” jelas Husniah.

Berdasarkan data realisasi kerja dari program ini antara lain, memberikan bantuan pangan kepada 357 KK, bantuan kesehatan ke 347 KK, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ke 28 KK dari 33 target KK, serta bantuan adminduk kepada 31 KK.

Pada progam ini juga berfokus untuk mendorong peningkatan pendapatan dengan memberikan bantuan usaha kepada keluarga miskin ekstrem. Selama berlangsungnya program telah memberikan bantuan pertanian budidaya kepada 259 KK dari 278 target KK. Kemudian memberikan bantuan usaha sektor peternakan kepada 75 KK dari 80 target KK, bantuan usaha perikanan kepada 23 KK, serta bantuan modal usaha kepada 27 KK dari 31 target KK miskin ekstrem.

Baca Juga : Demi Tata Kelola Lebih Adaptif, Gubernur Sulsel Dorong Harmonisasi Pemerintahan Pusat dan Daerah

Selanjutnya, pada upaya lainnya juga diberikan bantuan bedah rumah sendiri kepada 13 rumah dari 112 target rumah dari keluarga miskin ekstrem. Bantuan perbaikan rumah layak huni kepada 36 rumah dari 68 target rumah yang tersebar. Termasuk pula memberikan bantuan pemasangan listrik gratis di 2 rumah keluarga miskin ekstrem.

Arah pembangunan yang dijalankan dalam kepemimpinannya melalui program-program tersebut tentunya dengan harapan dapat mewujudkan Gowa yang lebih maju dan berkembang, dan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri.

“Keberhasilan program tersebut tentunya tidak terlepas dari sinergitas dan kolaborasi dari seluruh unsur vertikal, termasuk dukungan masyarakat yang menyambut baik gagasan program tersebut,” tutupnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646