REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA – Ditangan Prof. Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulawesi Selatan mendapat jaminan dari 100 pengusaha Jepang siap berpartisipasi untuk pembangunan Sulsel.
Partisipasi 100 pengusaha tersebut tidak terlepas dari hubungan dirinya dengan negara sakura itu. Terlebih, Duta Besar Jepang untuk Indonesia sudah melakukan survei lapangan mengenai investasi di Sulsel.
“Jadi saya kira mereka sangat tertarik yang pasti mereka ingin berpartisipasi selama kepemimpinan saya di Sulsel,” kata mantan Bupati Bantaeng dua periode itu, saat di temui di Kantor Perwakilan Pemprov Sulsel, di Jakarta, Jumat (09/08/2019).
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
“Saya kira kita apresiasi Duta Besar Jepang yang telah mengumpulkan perusahaan-perusahaan besar Jepang yang ada di Indonesia, termasuk Sumitomo, Mutocu, Mistubisi, Marubeni dan saya kira mereka ingin mengumpulkan informasi yang kurang lengkap apa potensi yang dimiliki Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Kedua, program yang dimiliki Pemprov Sulsel saat ini hampir semuanya sangat sesuai dengan cara berpikir pengusaha asal Jepang.
Ketiga, tentu pihak Jepang melihat Pemprov Sulsel saat ini sudah dikenal sebagai pemerintah yang melayani dan merespon positif dari semua calon investor yang ingin ke Sulsel.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
“Makanya kita tadi membawa Dirut Angkasa Pura I, Dirut Pelindo IV, Wali Kota Makassar, dan Kepala Dinas PTSP,” katanya.
Dan karena itu, pihak Jepang sangat senang Pemprov Sulsel memberikan wawasan mengenai potensi yang ada di Sulawesi Selatan.
“Yang pasti itu pengolahan sampah west to energi itu langsung di tangkap tadi sama PT. Sumitomo. Sumitomo akan bangun itu akan lebih detail lagi meminta data kepada Wali Kota Makassar,” ujarnya.
Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal
Selain itu, PT. Marubeni Indonesia ini sudah minta supaya bisa dipinjamkan lahan untuk sementara dia mau bikin riset di Sulsel, terutama dalam pengembangan beberapa komunitas terutama mereka yang ingin karena ini bahan untuk buat kertas dan sebagainya.
Ketiga, PT. Marubeni Indonesia lagi mejejaki untuk membuat tanaman dihutan untuk keperluan industri. PT. Marubeni Indonesia sudah mengembangkan di Sumatera satu pabrik. (Latif)
