REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa kembali menerima anggara pemeliharaan Museum Balla Lompoa di 2023 mendatang.
Anggaran tersebut diterima dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, yang diperuntukkan untuk perawatan museum.
Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Kabupaten Gowa Ikbal Thiro mengatakan, keberadaan museum sebagai sarana edukasi sejarah dan budaya daerah harus terus dijaga. Anggaran daerah melalui APBD untuk perawatan dinilai belum terlalu maksimal untuk mengakomodir keseluruhan kebutuhan perawatan museum, olehnya bantuan anggaran masih sangat dibutuhkan.
Baca Juga : Dukung Pengembangan Ekonomi Kreatif, Disparbud Gowa Bekali Workshop Pembuatan Souvenir
“Allhamdullillah tahun depan kita masih diberikan bantuan pemeliharaan museum dari Kemendikbud RI melalui dana alokasi khusus (DAK) non fisik,” katanya dikonfirmasi, Rabu (07/12/2022).
Ia menyebutkan, untuk tahun anggaran 2023 mendatang, Disparbud Gowa rencananya akan mendapatkan bantuan sekitar Rp800 juta. Dimana anggaran bantuan tersebut dialokasikan untuk tiga kegiatan besar, antara lain, kegiatan pemeliharaan koleksi yang ada dalam museum sebesar 30 persen, kemudian kegiatan publik sebesar 50 persen, dan pemeliharaan sarana dan prasarana (termasuk tubuh museum) sebesar 20 persen.
Ikbal mengaku, pemeliharaan hingga program kegiatan di Museum Balla Lompoa dalam rangka mendorong peningkatan jumlah pengunjung ke museum mulai berjalan sejak adanya dukungan anggaran DAK non fisik Kemendikbud untuk biaya operasional museum pada 2018 lalu. Bahkan, secara petunjuk teknis (juknis) anggaran yang dialokasikan mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya.
Baca Juga : Siswa SMPN 1 Parangloe dan 5 Bontonompo Belajar Sejarah di Museum Balla Lompoa
Ia menyebutkan, pada 2018 lalu anggaran yang dialokasikan sekitar Rp450 juta, kemudian pada 2019-2020 meningkat menjadi Rp600 juta, selanjutnya di 2021-2022 meningkat lagi menjadi Rp700 juta.
“Allhamdullillah di tahun depan atau 2023 mendatang kita masih akan menerima anggaran sesuai nomenklatur dan juknis yang ada. Jumlah anggarannya pun bertambah menjadi Rp800 juta,” sebut Ikbal.
Penambahan anggaran tersebut berdasarkan hasil standarisasi pihak Kemendikbud yang dilakukan beberapa bulan lalu kepada Museum Balla Lompoa. Dimana berhasil menaikkan tipe Museum Balla Lompoa dari tipe C ke tipe B. Sehingga sebagai award pihaknya mendapatkan tambahan anggaran di DAK Rp100 juta.
Baca Juga : Disparbud Gowa dan AMIDA Dokumentasi dan Muktahirkan Data Koleksi di Museum Balla Lompoa
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Tenriwati Tahri mengatakan, berbagai program digalakkan untuk mendorong peningkatan jumlah pengunjung ke museum. Salah satunya gerakan mengajak pelajar ke museum ini untuk memperkenalkan budaya dan sejarah Kabupaten Gowa ke generasi dini dan milenial.
Apalagi, hal ini juga menjadi program nasional dari Kemendikbud dengan tagline Ayo ke Museum, Kenali Sejarahmu, Kenali Budayamu, dan Museum di Hatiku.
“Belajar di museum ini selain sebagai kegiatan rekreasi juga untuk mengenal lebih dekat sejarah dan budaya yang ada. Apalagi di Gowa ini kan sebelumnya adalah daerah kerjaan, sehingga sangat penting untuk diketahui,” katanya.
Baca Juga : Maudu’ Adaka Ri Gowa Digelar di Balla Lompoa, Sarat Makna Religius dan Budaya
Dalam mendorong pelajar menjadikan museum sebagai pusat belajar sejarah dan budaya. Disparbud Gowa secara rutin mengundang pelajar tingkat SD dan SMP untuk datang ke Museum Balla Lompoa. Dengan belajar museum anak-anak dapat mengetahui keberadaan museum dan koleksi peninggalan sejarah dan kebudayaan Kerajaan Gowa.
Ia berharap, dengan gerakan mengajak seluruh pelajar pada jenjang pendidikan yang ada untuk memanfaatkan museum sebagai pusat belajar dapat memberikan pengetahuan baru kepada generasi terkait sejarah, budaya dan beberapa informasi lainnya tentang Kabupaten Gowa.
“Saat ini kami memang sangat gencar melakukan sosialisasi ke anak-anak sekolah agar mau datang belajar ke museum. Kita ingin anak-anak kita ini cinta dengan museum, karena disana banyak warisan sejarah dan budaya daerah mereka,” katanya.
Baca Juga : Maudu’ Adaka Ri Gowa Digelar di Balla Lompoa, Sarat Makna Religius dan Budaya
Tak hanya itu, juga sebagai usaha dalam menumbuh kembangkan kembali minat para generasi muda serta masyarakat agar mengetahui sejarah dari para pejuang dan pendahulu.
“Kita berharap museum sebagai sesuatu representasi dari kesejarahan masa lalu dapat menarik generasi muda untuk mengetahui nilai-nilai historis dari suatu bangunan atau benda. Kita memiliki tiga Pahlawan Nasional sehingga daerah kita ini memiliki kisah sejarah yang sangat berharga dan kesemuanya biasa kita ketahui di Museum Balla Lompoa ini,” jelasnya.