0%
logo header
Senin, 14 Maret 2022 09:22

25 Terduga Pelaku Tawuran di Kota Bekasi Dipulangkan ke Keluarga

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki, di hadapan orang tua menyerahkan anak-anaknya kembali saat terjaring kasus tawuran, Minggu (13/03/2022). (Istimewa)
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki, di hadapan orang tua menyerahkan anak-anaknya kembali saat terjaring kasus tawuran, Minggu (13/03/2022). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BEKASI — Minggu (13/03/2022) pukul 21.00 wib, sebanyak 25 dari 29 anak dibawah umur terduga pelaku tawuran dipulangkan ke orang tuanya masing-masing.

Kegiatan yang dilaksanakan di Halaman Polres Metro Bekasi Kota dipimpin langsung Kapolres Kombes Pol Hengki di dampingi Kasat Reskrim Kompol Ivan Adhitira.

“Total kemarin, kita mengamankan terutama di Harapan Jaya, Bekasi Utara sebanyak 29 orang. 25 anak-anak dibawah umur kita kembalikan karena coba-coba ikut tawuran, 4 orang kita lakukan proses penegakan hukum karena membawa senjata tajam” ucap Kombes Pol. Hengki, dalam siaran pers tertulisnya, Senin (14/03/2022).

Baca Juga : Meriahkan Gebyar Vaksin Booster Merdeka, Polres Metro Bekasi Kota Siapkan Doorprize Motor

Sander Diki Zulkarnaen dari KPAI mengatakan dalam tulisannya, secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja.

“Satu hal yang perlu dipahami dari fenomena tawuran pelajar adalah bahwa fenomena ini hanyalah gejala dari konflik sosial yang terlihat di lapangan. Artinya, jika dianalisis, konflik itu sendiri sudah dimulai sebelum tawuran itu sendiri terjadi,” jelasnya.

Konflik inilah yang pada akhirnya menjadi penyebab terjadinya tawuran. Sudah banyak ahli yang memberikan pandangannya mengenai penyebab tawuran.

Baca Juga : Tega Merantai dan Terlantarkan Anaknya, Pasangan Suami Isteri Ditangkap Polisi

Pendapatnya pun beragam, sebagian menggolongkannya menjadi beberapa faktor yang setidaknya terdiri dari 4 faktor:

1. Faktor internal, pengendalian emosi yang ada pada pelajar itu sendiri. Kecemasan akan permasalahan yang diterimanya membuat pelajar cenderung agresif bahkan anarkis. Kurangnya kemampuan untuk mengontrol emosi yang menggebu-gebu ini diekspresikan dengan perilaku menyimpang, salah satunya tawuran.

2. Faktor Keluarga, orang tua memegang peran penting dalam memberikan pendidikan dini bagi anaknya. Bekal ilmu dasar dalam hal bergaul sangat diperlukan untuk diberikan kepada anak. Sebaliknya, rumah tangga yang penuh kekerasan justru berujung pada perilaku anak yang juga membenarkan tindakan kekerasan tersebut dalam bergaul di lingkungan.

Baca Juga : Dipasung Ortu Pakai Rantai, ABK di Bekasi Dievakuasi Polisi

3. Faktor Sekolah, sekolah diharapkan menjadi layer atau penyaring dalam hal kebiasaan atau perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja. Akan tetapi, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya

4. Faktor lingkungan, pergaulan bebas yang saat ini menjadi ciri khas remaja kota besar turut andil dalam menyebabkan timbulnya tawuran. Misalnya kebiasaan memakai narkoba dan mabuk-mabukan yang dilakukan anak-anak muda.

Dalam hal ini Kapolres Metro Bekasi Kota mengingatkan kepada seluruh orang tua yang hadir, agar menjaga dan memantau anaknya untuk tidak keluar hingga larut malam. Pantau waktunya belajar, dengan siapa berteman dan aktifitasnya sehari-hari, agar anak selalu berkegiatan positif.

Baca Juga : Melawan Dengan Senjata Api Rakitan, Polisi Lumpuhkan Pengedar Sabu di Bekasi

Peringatan tersebut untuk menghindari keresahan masyarakat serta menghindari dari hal yang tidak diingikan dari pelaku tindak kejahatan dan perbuatan kriminal lainnya.

Penulis : Wahyu Widodo
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646