REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Sebanyak 53,67 persen dari total penyaluran kredit Rp168,19 triliun di Sulawesi Selatan disalurkan kepada pelaku ekonomi sektor produktif. Dimana untuk membiayai aktivitas bisnis di bidang pertanian, industri pengolahan, dan infrastruktur.
“Penyaluran kredit di Sulawesi Selatan hingga periode Juli 2025 menunjukkan kinerja positif dengan dominasi kredit produktif yang mencapai 53,67 persen dari total kredit yang telah disalurkan,” ujar Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Moch. Muchlasin, dalam keterangannya, kemarin.
Dari segi kontribusi penyaluran kredit melalui bank umum sebesar Rp164,88 triliun dengan peningkatan 4,10 persen atau Rp158,39 triliun pada Juli 2024. Sedangkan, pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR) berhasil menyalurkan sebesar Rp3,3 triliun atau meningkat 5,49 persen secara tahunan.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Meski demikian, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh kenaikan kredit konsumtif yang tumbuh sebesar 7,43 persen. Selanjutnya, jika ditinjau berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit di sektor perdagangan besar dan eceran tercatat memiliki porsi terbesar dengan pangsa 22,95 persen.
“Hal ini menunjukkan peran signifikan sektor perdagangan sebagai penggerak utama perekonomian di Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Sementara pada tingkat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) masih dalam batas terjaga yakni sebesar 3,05 persen.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
“Secara keseluruhan, kondisi ini mencerminkan perbankan di Sulawesi Selatan tetap menjaga keseimbangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penyaluran kreditnya,” kata Muchlasin.