REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI – Sebanyak 8.000 jiwa yang terdaftar dalam Penerima Bantuan Iuran (PBI) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai dinonaktofkan.Hal tersebut dilakukan dikarenakan adanya data yang tidak valid, pindah, hingga peserta yang sudah meninggal
Plt. Kepala Dinas Sosial, A.Idnan yang dikonfirmasi via WhatsApp Kamis, (04/02/2021) sore membenarkan hal tersebut.
“Ada 8.000 jiwa data Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan dinonaktifkan dari hasil validasi data karena masyarakat yang sudah meninggal dan pindah tidak melapor,” ucapnya.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan
Menurutnya, setelah melakukan validasi data, pemerintah daerah kabupaten Sinjai dan BPJS Kesehatan sepakat untuk menonaktifkan 8000 jiwa data peserta namun tidak menghapus.
“Kita tetap pada posisi Universal Health Coverage (UHC) sehingga begitu masyarakat yang mau menggunakan kita aktifkan kembali untuk digunakan dan tetap dengan perlakuan yang sama,” katanya.
Lanjut dikatakannya, dari data peserta PBI BPJS kesehatan yang ditanggung pemerintah ada 126.476 jiwa peserta namun karena ada penonaktifan sebanyak 8.000 jadi total untuk saat ini 118.476 jiwa terhitung dibulan Januari 2021.
Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik
“Sehingga jika ada peserta jaminan kesehatan daerah yang meninggal atau pindah tolong disampaikan kepada kami karena pembayaran BPJSnya berjalan terus sehingga tujuan dari program ini betul-betul bermanfaat bagi masyarakat sinjai secara keseluruhan,” ungkapnya.
Ia pun mengklaim bahwa 8000 data peserta tersebut telah divalidasi di lapangan bersama teman teman pendamping PKH dan menyurati para kepala desa menyangkut klarifikasi data dimaksud.
“Dan bahkan kami telah melaksanakan pemutahiran data setiap bulan berjalan,” tuturnya.
Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal
Sementara itu, kepala BPJS kesehatan kabupaten Sinjai, Saleh yang dikonfirmasi terkait hal tersebut belum menjawab. (Anto)
