0%
logo header
Jumat, 01 Agustus 2025 06:26

Afirmasi Peringkat Kredit dari S&P Tegaskan Sistem Keuangan Indonesia

Chaerani
Editor : Chaerani
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar. (Dok. OJK)
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar. (Dok. OJK)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar menilai, capaian afirmasi peringkat kredit sovereign Indonesia oleh Standard and Poor’s (S&P) Global Ratings menegaskan kekuatan sistem keuangan di Indonesia, serta terjaganya kepercayaan investor.

Dalam capaian afirmasi kredit tersebut meraih level ‘BBB’ (jangka panjang) dan ‘A-2’ (jangka pendek) dengan outlook stabil. Penilaian ini mencerminkan kepercayaan yang terus terjaga terhadap kekuatan fiskal, ketahanan ekonomi, serta sektor keuangan Indonesia yang solid.

“Afirmasi ini menunjukkan bahwa meskipun lanskap global semakin kompleks dan program sosial diperluas, S&P memperkirakan Indonesia akan tetap mampu menjaga defisit fiskal di bawah tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam jangka menengah,” terangnya, dalam keterangannya, kemarin.

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

Hal ini didukung oleh strategi pengembangan industri berbasis komoditas dan hilirisasi yang sejalan dengan kebijakan utama nasional, sehingga turut menjaga stabilitas eksternal. Selain itu, afirmasi peringkat kredit tersebut tidak hanya mencerminkan fundamental makroekonomi Indonesia, tetapi juga mengonfirmasi ketahanan serta pendalaman sektor keuangan yang terus meningkat.

“OJK tetap berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan, memperdalam pasar keuangan, serta memperluas inklusi keuangan. Reformasi struktural yang berkelanjutan sangat penting untuk memperkuat arus investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Langkah ini juga akan semakin memperkuat profil kredit Indonesia ke depan,” ujar Mahendra.

Dalam mendukung stabilitas pasar keuangan, OJK berkomitmen pada pelaksanaan program prioritas tahun 2025 yang berfokus pada penguatan ekosistem jasa keuangan yang sehat, inklusif, dan kompetitif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

Agenda pengembangan pasar keuangan Indonesia, termasuk diversifikasi instrumen, penguatan keuangan berkelanjutan, serta inovasi kebijakan dan regulasi, diharapkan dapat meningkatkan peran sektor keuangan domestik dalam pembiayaan pembangunan nasional serta menarik minat investor jangka panjang.

Dengan inflasi yang terkendali, indikator eksternal yang stabil, dan institusi kebijakan yang kredibel, Indonesia terus menunjukkan posisinya sebagai negara dengan peringkat layak investasi (investment grade) di tengah berbagai tantangan global.

Sejalan dengan upaya pendalaman pasar keuangan, OJK terus menerapkan kebijakan yang terarah untuk merespons dinamika pasar saat ini.

Baca Juga : Pemerintah Bakal Setop Impor Solar Tahun Depan, FORMID Apresiasi Langkah Menteri ESDM

“Kepercayaan investor dan pelaku pasar adalah salah satu aset terpenting dalam melangkah ke depan. OJK akan terus menjaga stabilitas sistem keuangan, sambil membangun kepercayaan dan ketahanan pasar untuk jangka panjang,” tegasnya.

Sebagai bagian dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), OJK juga akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan agenda pembangunan nasional Asta Cita.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646