REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Tahapan fit and proper test calon ketua DPD Partai Demokrat Sulsel digelar pada Rabu (26/1/2022) kemarin secara daring.
Calon incumbent, Ni’matullah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang diberikan Tim 3 DPP dari Sekretariat DPD Partai Demokrat Sulsel, Jalan Mirah Seruni, Makassar.
Ulla, sapaan karibnya, diberikan kesempatan menyampaikan visi-misinya selama kurang lebih 20 menit. Selebihnya, ditambah 45 menit untuk sesi tanya jawab.
Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe
“Saya juga tidak tahu apa, mungkin karena pemaparan saya cukup menarik, sehingga tetap dibiarkan menyelesaikan visi misi saya yang berjumlah 28 halaman,” kata Ulla usai tahapan tersebut.
Yang menarik respon Tim 3 saat pemaparan selesai. Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono secara gamblang menyampaikan apresiasi khusus kepada wakil ketua DPRD Sulsel itu.
“Saya senang sekali dengan pemaparan Pak Ulla. Saya menyampaikan apresiasi karena ini pemaparan yang sangat lengkap, detail, jelas benang merahnya, sehingga saya bisa menangkap objektivitasnya,” ungkap AHY.
Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi
Lebih dari itu, lanjutnya, pemaparan Ulla sangat realistis. Dengan demikian, program-program tersebut dipercaya DPP bisa dilaksanakan dengan cepat dan tepat.
Apresiasi kedua disampaikan AHY terkait statemen kunci dari Ni’matullah pada ujung pemaparan. Secara tegas, Ulla menyampaikan bahwa apapun keputusan Tim 3, ia siap menerimanya. Termasuk jika Tim 3 tidak memilih dirinya sebagai ketua Demokrat Sulsel.
“Saya tidak akan ribut meski Tim 3 tidak memilih saya. Saya terlanjur sangat mencintai Partai Demokrat sehingga saya akan terima apapun keputusan Tim 3, termasuk jika tidak memilih saya,” tegas Ulla.
Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya
“Meski terlihat sederhana, tapi sikap dan pernyataan gentlemen seperti ini sudah langka. Saya apresiasi itu,” demikian AHY. (*)
