0%
logo header
Selasa, 07 Oktober 2025 23:49

Akademisi Apresiasi Kepedulian Pemkot Makassar untuk Guru dan Tenaga Kesehatan di Kepulauan

Rizal
Editor : Rizal
Mantan Ketua Dewan Pendidikan Sulsel sekaligus Akademisi Unhas, Dr Adi Suryadi Culla. (Foto: Istimewa)
Mantan Ketua Dewan Pendidikan Sulsel sekaligus Akademisi Unhas, Dr Adi Suryadi Culla. (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Langkah Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham dalam memberikan perhatian penuh untuk pembangunan di Kepulauan pulau di Makassar diacungi jempol.

Apalagi, tambahan tunjangan insentif bagi tenaga pendidikan dan kesehatan yang bertugas di wilayah kepulauan mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan, termasuk para akademisi.

Salah satu tokoh pendidikan Sulawesi Selatan, Dr Adi Suryadi Culla, yang juga mantan Ketua Dewan Pendidikan Sulsel, menilai program tersebut sebagai kebijakan pro rakyat yang sangat visioner dan tepat sasaran.

Baca Juga : Pastikan Tepat Sasaran, Tamsil Linrung Inisiasi Posko Pengaduan Program Strategis Presiden di Sulsel

Menurutnya, perhatian terhadap tenaga pendidik dan tenaga medis yang harus menyeberangi laut demi menjalankan tugas di pulau-pulau sekitar Makassar, merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap pelayanan publik di wilayah (3T) terdepan, terluar, dan tertinggal.

“Sebagai akademisi, saya melihat kebijakan Pak Wali kota Makassar sangat bagus. Patut kita acungi jempol. Saya mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Makassar di bawah Wali Kota Munafri,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).

“Program tambahan tunjangan bagi tenaga guru dan kesehatan di kepulauan ini bukan hanya bentuk penghargaan, tapi juga motivasi besar bagi mereka yang setiap hari menantang ombak demi melayani masyarakat,” tambah Adi Suryadi Culla.

Baca Juga : Angkat Ikon Geopark di Bandara Hasanuddin, Gubernur Sulsel: Gerbang Awal Promosi Pariwisata Sulsel

Ia menambahkan, pemberian insentif tersebut menjadi langkah strategis dalam menjawab masalah klasik distribusi guru dan tenaga kesehatan di daerah-daerah terpencil.

Selama ini, kata dia, wilayah kepulauan sering menghadapi hambatan dalam pemerataan tenaga pendidikan dan medis, akibat keterbatasan fasilitas, transportasi, dan biaya hidup yang relatif tinggi dibandingkan daratan utama.

Selain insentif bagi tenaga pendidikan dan kesehatan, Adi Suryadi juga menekankan berbagai program lain yang dijalankan Pemkot Makassar di kawasan kepulauan.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

Dia menilai program seragam sekolah gratis, pemberian tumbler dan tas untuk siswa, serta perhatian terhadap infrastruktur dermaga, transportasi laut antar pulau, dan konektivitas internet sebagai paket kebijakan yang saling melengkapi.

“Program-program seperti seragam gratis dan pembangunan asrama bagi siswa dari pulau yang bersekolah di daratan adalah bentuk keberpihakan yang konkret. Ini menunjukkan pemerintah tidak hanya berpikir di tataran kebijakan, tapi juga menyentuh kebutuhan riil masyarakat kepulauan,” tuturnya.

Ketua Forum Dosen tersebut menilai, jika pemerintah konsisten dalam melaksanakan kebijakan ini secara berkelanjutan, maka pemerataan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan di wilayah pulau akan semakin membaik.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Ia menegaskan, kehadiran guru dan tenaga medis di daerah 3T tidak hanya soal jumlah, tetapi juga soal kesejahteraan dan rasa dihargai.

“Konsistensi adalah kunci. Pemerintah Kota Makassar memberikan perhatian dan insentif secara optimal kepada tenaga di lapangan, akan mampu menjaga semangat mereka untuk tetap bertugas di pulau yang membutuhkan,” ujar akademisi Universitas Hasanuddin itu.

Adi Suryadi juga menekankan bahwa persoalan pemerataan tenaga medis di wilayah terpencil masih menjadi tantangan besar di banyak daerah.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Karena itu, kebijakan Pemkot Makassar yang memberikan insentif tambahan dinilainya sebagai langkah maju untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap tersedia bagi warga kepulauan.

“Insentif yang adil, layak, dan berkelanjutan menjadi solusi agar tenaga medis dan guru tidak hanya hadir, tetapi juga betah dan bersemangat mengabdi di daerah-daerah yang sulit dijangkau,” tambahnya.

Dengan berbagai program yang dijalankan, Pemerintah Kota Makassar dinilai berhasil menunjukkan keseriusannya dalam membangun pemerataan pembangunan, tidak hanya di pusat kota tetapi juga hingga ke wilayah kepulauan.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

Kebijakan tersebut menjadi wujud nyata dari semangat kolaborasi dan kepemimpinan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646