0%
logo header
Senin, 26 Mei 2025 13:02

Aktivitas IKNB Nasional Terjaga, Pembiayaan Pindar Melejit

Chaerani
Editor : Chaerani
Ilustrasi pinjaman daring (pindar). (Dok. Istimewa)
Ilustrasi pinjaman daring (pindar). (Dok. Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kinerja sektor jasa keuangan, khususnya pada industri keuangan non bank (IKNB) masih dalam kondisi terjaga hingga periode April 2025. Meskipun demikian beberapa sektor dalam IKNB terlihat menurun dengan kontraksi, serta beberapa lainnya mengalami pertumbuhan yang baik.

Salah satunya pada jumlah outstanding pinjaman pada layanan fintech peer to peer landing (P2PL) atau pinjaman daring (pindar) dengan realisasi yang bertumbuh positif. Dimana, pada peridoe tersebut menunjukkan pertumbuhan pinjaman pada pembiayaan pindar sebesar 28,72 persen, jika dibandingkan pada pertumbuhan pembiayaan lainnya di sektor IKNB nasional.

“Outstanding pinjaman di pindar hingga Maret 2025 sebesar Rp80,02 triliun. Sementara di periode yang sama tahun lalu itu hanya Rp62,17 triliun,” ungkap Kepala OJK Sulselbar Moch. Muchlasin, di sela-sela pertemuan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Dari Aduan Warga hingga Layanan Online Terpadu, Wamendagri Akui Digitalisasi Makassar yang Terbaik

Lanjut Muchlasin, pertumbuhan lainnya terlihat pada kinerja piutang dalam perusahaan pembiayaan yang tumbuh 4,60 persen atau sebesar Rp510,97 triliun dari periode sebelumnya Rp488,52 triliun. Kemudian, pada kinerja aset perasuransian juga berhasil tumbuh 1,49 persen di periode yang sama.

“Maret 2024 lalu aset perasuransian kita secara nasional Rp1,128 triliun, tetapi di Maret 2025 mencapai Rp1,15 triliun,” sebut Muchlasin.

Sementara, pada kinerja IKNB yang terlihat menurun dengan kontraksi -0,36 persen yakni pembiayaan modal ventura atau mencapai Rp16,73 triliun dari tahun lalu di periode yang sama Rp16,79 triliun.

Baca Juga : Hasil Lengkap CostuMAXI 2025: XMAX, NMAX, Aerox dan Lexi Punya Raja Modifikasi Baru

Sementara, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengungkapkan, di sektor PVML, piutang pembiayaan pada perusahaan pembiayaan yang tumbuh 4,6 persen secara tahunan didukung pembiayaan modal kerja. Dimana, pertumbuhannya sebesar 11,07 persen secara tahunan.

“Kondisi profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) gross tercatat turun menjadi 2,71 persen, dan NPF net 0,80 persen,” jelasnya. 

Adapun pada kondisi gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,26 kali atau berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali.  

Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino

Selanjutnya, pada kinerja industri pindar untuk tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) berada di posisi 2,77 persen periode Maret 2025 atau turun dari periode Februari 2025 dengan posisi 2,78 persen.

Agusman menambahkan, berdasarkan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan pada Maret 2025 meningkat sebesar 39,3 persen secara tahunan atau menjadi Rp8,22 triliun. Dimana, dengan NPF gross sebesar 3,48 persen. 

Untuk 21 koperasi di Sektor Jasa Keuangan (open loop) yang telah dialihkan pengaturan dan pengawasannya kepada OJK, tercatat aset mencapai Rp335,57 miliar dengan pembiayaan yang telah disalurkan sebesar Rp210,71 miliar.

Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM

“Saat ini 1 dari 3 koperasi open loop yang belum berizin di OJK, sedang dalam proses pengajuan izin usaha sebagai lembaga jasa keuangan (LJK),” terangnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646