0%
logo header
Sabtu, 06 Oktober 2018 13:58

Aliyah Mustika Sosialisasikan Program KB Kepada Warga Wajo

Aliyah Mustika Sosialisasikan Program KB Kepada Warga Wajo

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Komisi IX DPR RI bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Sosialisasi dan Pengembangan Program kampung KB di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, kota Makassar, Jumat (05/10/2018).

Kegiatan ini digelar untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya mengikuti program KB.

Anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham yang hadir pada kesempatan tersebut, dalam arahannya mengatakan bahwa di Indonesia pada tahun 2030 mendatang akan terjadi ledakan jumlah penduduk yang cukup tinggi.

Baca Juga : Resmi Disetujui, Pemkot dan DPRD Makassar Perkuat Regulasi Kearsipan, Pesantren dan Tata Kelola Keuangan

“Hal ini tentu akan berdampak terhadap masyarakat kita semua, kita akan kesulitan mencari pekerjaan dikarenakan jumlah penduduk yang sangat banyak sementara lapangan pekerjaan terbatas,” kata Aliyah.

Olehnya itu, lanjutnya, mari perbaiki kualitas hidup kita, bekali diri kita dengan ilmu pengetahuan dan agama. “Sangat penting untuk memperbaiki kualitas diri, jangan terlalu buru-buru menikah dan pentingkan sekolah setinggi-tingginya,” ujar Isteri Ilham Arief Sirajuddin (IAS) ini.

Sementara itu, Kepala Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN Sulsel, Amirullah Hamzah yang hadir sebagai pemateri mengungkapkan, jumlah penduduk Indonesia saat ini berada di urutan ke-4 terbanyak di Dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.

Baca Juga : IPM Makassar 2025 Tertinggi di Sulsel, Tembus Peringkat 7 Nasional

“Jumlah penduduk Indonesia saat urutan ke-4 terbanyak di Dunia sementara kualitasnya jauh dibawah negara-negara lainnya yaitu urutan ke-110, ini sangat berbahaya , karena kualitas penduduk yang rendah akan berdampak pada sulitnya lapangan pekerjaan dan akhirnya akan berdampak pada kemiskinan,” ujar Ulla, sapaan akrab Amirullah Hamzah.

Amirullah menambahkan, penerapan program Keluarga Berencana (KB) adalah bukan melarang orang untuk melahirkan lebih dari dua anak, “tapi dalam program KB ini kita berikan pemahaman kepada keluarga kalau melahirkan dengan jangka waktu yang pendek itu bisa beresiko terhadap kandungan ibu yang melahirkan dan anak yang dilahirkan,” tutupnya.

(Saddam Buton)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646