0%
logo header
Sabtu, 01 Februari 2020 10:48

Alumnus SMKN 2 Palu Luncurkan Buku ‘Pemimpin Berjiwa STAF’ di Almamater

Foto bersama penulis (kanan depan) dan penyunting dengan para Eks Siswa SMEA Negeri Palu (SMKN 2 Palu) Angkatan 1991, usai peluncuran buku “Pemimpin Berjiwa STAF” di SMK Negeri 2 Palu, Jumat (31/01/2020).
Foto bersama penulis (kanan depan) dan penyunting dengan para Eks Siswa SMEA Negeri Palu (SMKN 2 Palu) Angkatan 1991, usai peluncuran buku “Pemimpin Berjiwa STAF” di SMK Negeri 2 Palu, Jumat (31/01/2020).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, PALU — Boleh banyak orang yang mampu menulis buku, tetapi hanya sedikit mereka yang sudah melahirkan karyanya itu memiliki kesempatan meluncurkannya di sekolah, tempat mereka pernah belajar sebelumnya. Di Makassar, tercatat mendiang Dr. Pratiwi Syarif, S.S., M.Hum, yang pernah meluncurkan bukunya berjudul “Gadis Berjaket Merah” di almamarernya, SMA Negeri 2 Barru beberapa tahun silam.

Jumat (31/01/2020) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Palu, Sulawesi Tengah, Hanny Agus Joardin, S.E., M.Si. meluncurkan buku karyanya berjudul “Pemimpin Berjiwa STAF” di Aula Sekolah itu. Hanny, ayah dua anak dengan istri Mulyati Ambar pada tahun 1991 menamatkan pendidikan di Sekolah itu, yang ketika itu masih bernama Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri Palu.

Buku setebal 14 halaman yang diterbirtkan oleh Elmatera Yogyakarta tahun 2018 dan disunting M. Dahlan Abubakar tersebut dibedah di Aula SMK Negeri 2 Palu. Tiga orang, termasuk penyunting, yakni Dr. Gator Margono, Direktur Polteknik Palu, H.Hadianto Rasyid S.E. yang juga salah seorang politisi dan pengusaha bertindak sebagai panelis dalam bedah buku tersebut.

Baca Juga : PLN UIP Sulawesi dan Polda Sulsel Komitmen Jaga Infrastruktur Ketenagalistrikan Berkelanjutan

Dr.Gatot Margono mengomentari, buku mungil dengan judul yang menarik ini sarat dengan nilai Edukatif. Gaya penulisan bagus, kontinuitas dan konektivitas antarkalimat dan antarparagraf juga terjaga. Kalimatnya efektif dan mudah dipahami.

“Para tokoh yang ditampilkan cukup representatif. Nilai-nilai yang dikembangkan sebagai panutan cukup baik. Yang terpenting, mengandung unsur edukatif dunia dan akhirat,” ujar Gatot Margono.

Dia juga menyarankan agar apa yang dislogankan Ki Hadjar Dewantara “Ingarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso tutwuri handayani” (di depan memberi teladan, di tengah memberi motibasi, di belakang memberi dorongan) dapat dimasukkan ke dalam buku ini dalam edisi revisinya. Sebab kata dia, apa yang dikemukakan Ki Hadjar Dewantara ini justru sudah dipakai oleh Australia dan Malaysia,

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

Hadianto Rasyid yang jebolan Pesantren Gontor Jawa Timur menyarankan agar di dalam edisi revisi buku ini berikutnya dapat dimasukkan unsur “waraq, qanaah, dan zuhud” (patuh kepada Allah, rela menerima yang diberikan kepadanya, dan meninggalkan keduniaan) guna melengkapi unsur STAF yang ada di dalam buku ini.

“Buku ini layak dibaca oleh kaum muda,” ujar Hadianto yang kabarnya akan maju dalam suksesi Wali Kota Palu mendatang.

Hanny yang dilahirkan di Palu dan kini sebagai karyawan BUMN PT Perumnas di Jakarta mengatakan, judul buku pada kata STAF merupakan akronim, yakni Shiddiq yang berarti jujur, Tablig bermakna menyampaikan, Amanah (dipercaya), dan Fatanah yang berarti cerdas.

Baca Juga : Indosat Berbagi Kasih: Anak-anak Nikmati Kehangatan dan Sukacita Natal

“Jadi seorang pemimpin harus jujur, mampu menyampaikan, dapat dipercaya, dan cerdas,” ujar Hanny.

Di dalam buku ini, Hanny juga mengutip beberapa kata mutiara yang dikemukakan Drs. Mohammad Hatta (Wakil Presiden I Republik Indonesia), Gus Dur (Presiden IV) dan BJ Habibie (Presiden III RI), Dia akan menerbitkan lagi dalam bentuk edisi revisi buku ini, sekaligus memasukkan yang disarankan dalam acara bedah buku di SMK Negeri 2 Palu.

“Masih banyak yang minta, sehingga masih perlu diperbitkan lagi,” ujar Hanny usai acara.

Baca Juga : Perkuat Penerapan K3, PLN UIP Sulawesi Lakukan Management Patrol di GI Punagaya

Pada cetakan pertama, hanya dicetak 500 eksemplar dan sudah habis. Itu pun masih banyak yang belum memperoleh bagian. (M. Dahlan Abubakar)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646