0%
logo header
Minggu, 08 September 2024 00:33

Amri-Rahman Tunjuk Sarwandi dan Yeni Rahman Sebagai Jubir di Pilwalkot Makassar 2024

Rizal
Editor : Rizal
Sarwandi (tengah) dan Yeni Rahman (kanan) didaulat sebagai juru bicara pasangan Muhammad Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) di Pilwalkot Makassar 2024. (Foto: Istimewa)
Sarwandi (tengah) dan Yeni Rahman (kanan) didaulat sebagai juru bicara pasangan Muhammad Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) di Pilwalkot Makassar 2024. (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Muhammad Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) resmi menunjuk dua jubir dalam mengarungi Pilwalkot Makassar 2024. Dia adalah Sarwandi dan Yeni Rahman.

Sarwandi adalah perwakilan milenial. Sementara Yeni Rahman adalah legislator DPRD Makassar yang saat ini naik kelas terpilih sebagai anggota DPRD Sulsel dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Terkait amanah tersebut, Yeni mengaku menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk dirinya. Tetapi tugas ini akan tetap diemban dengan penuh tanggung jawab. Terlebih lagi, dia merupakan representasi dari kalangan perempuan.

Baca Juga : Pemilih Pemula Wajib Dilibatkan dalam Proses Pilkada di Kabupaten Mappi

”Makassar banyak pemilih perempuan, makanya saya mewakili ibu-ibu. Meski jubir, saya akan turun juga. Saya anggota DPRD, punya konstituen. Maka saya akan sampaikan juga kenapa harus memilih AMAN,” ujar Yeni, Sabtu (7/9/2024).

Menurutnya, AMAN juga akan terus memggaet pemilih muda. Sebab katanya, yang paling memahami anak milenial adalah kalangan ibu-ibu. Dia juga telah mengusulkan kepada Dispora mengenai berbagai program kepemudaan.

”Yang paling mengerti milenial itu ibu-ibu, karena mereka juga pernah jadi milenial. Saya ini selama 10 tahun di DPRD, sudah mengusulkan juga ke Dispora, bahwa Makassar kekurangan ruang ekspresi anak muda,” kata Yeni.

Baca Juga : Bentuk Organisasi Bernama SPDP, Relawan Nurdin Abdullah Siap Menangkan Danny-Azhar

Ia menilai, solusi permasalahan yang dihadapi pemuda tidak harus selalu menempatkan anak muda sebagai solusinya. Tetapi lebih pada konsep yang ditawarkan dalam upaya penuntasan.

”Kami melihat ide milenial itu tidak harus dari milenial, karena ini lebih pada konsep. Selama ini ruang ekspresi lebih banyak diberikan untuk anak-anak yang berprestasi, yang belum berprestasi justru tidak punya ruang,” ungkapnya.

Sementara itu, Sarwandi mengatakan, pihaknya melihat Makassar ini butuh kebijakan yang lebih kompleks. Hal ini bisa dituntaskan oleh pihak-pihak yang sudah tuntas mengenai kebijakan politik birokrasi.

Baca Juga : Tokoh Perempuan dan Lintas Komunitas di Pallangga Nyatakan Dukungan ke HT-DM

“Pasangan calon kami ini satu dari politisi dan satunya birokrat, tentu kebijakannya sangat berdampak. Kalau ini bersatu, maka akan lebih kuat. Karena rakyat ini bukan dari satu kalangan saja, harus ada yang mengakomodasi itu semua. Kota kita butuh AMAN,” katanya.

Dia juga mengaku telah mengecek data lapangan, hampir setiap bulan di Kota Makassar terjadi aksi begal dan pelakunya anak muda. Hal ini mengindikasikan bahwa wadah kreasi anak-anak muda di Makassar belum maksimal.

”Mereka ini punya potensi tetapi tidak punya wadah untuk menyalurkan potensinya. Akhirnya lari ke tempat yang tidak sepantasnya. Untuk mengatasi ini butuh figur yang berpengalaman di birokrasi,” demikian Sarwandi. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646