0%
logo header
Senin, 12 Desember 2022 15:33

Antisipasi Terserang Penyakit, Disnakbun Gowa Vaksinasi Ribuan Sapi

Chaerani
Editor : Chaerani
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa Suhriati. (Chaerani/Republiknews.co.id)
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa Suhriati. (Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa telah memvaksinasi ribuan sapi untuk mengantisipasi penyebaran virus yang menyebabkan berbagai penyakit.

Diketahui sejumlah virus mulai diserang sapi, mulai dari virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), hingga virus Jembrana.

“Dalam rangka pengendalian dan pencegahan penyakit ke hewan ternak, seperti sapi kita memberikan vaksinasi. Ini agar kekebalan tubuh pada sapi akan terpenuhi dan terjaga,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa Suhriati, Senin (12/12/2022).

Baca Juga : Terima Penghargaan KIP, Pemkab Gowa Ciptakan Keterbukaan Pelayanan Informasi Publik

Ia menyebutkan, untuk saat ini dari total 116 ribu populasi sapi di Kabupaten Gowa yang didominasi oleh sapi jenis Bali. Sekitar 30 ribu sapi telah divaksinasi.

“Kita targetkan di Kabupaten Gowa itu vaksinasi sapi sekitar 42 ribu dan sekarang yang sudah divaksin itu 30 ribu, jadi sisanya 12 ribu lagi sapi yang akan kita vaksin,” terang Suhriati.

Untuk pemberian dosis vaksinasi kepada ternak, khususnya sapi diberikan untuk tiga dosis. Antara lain, pemberian dosis pertama, kedua, dan dosis ketiga atau booster.

Baca Juga : Plt KPH Jeneberang Bantah Pemberitaan Perambahan Hutan di Wilayah Kerjanya, Ini Penjelasannya

“Untuk sapi itu dosisnya seperti pemberian vaksinasi untuk manusia. Ada pertama, kedua dan booster, cuman sekarang vaksinasi yang kita berikan ke sapi baru vaksinasi kedua,” jelasnya.

Ia mengaku, dalam memberikan vaksinasi kepada sapi bukanlah hal mudah. Sebab sejumlah ternak seperti sapi yang ada di Kabupaten Gowa pada umumnya berkeliaran ke beberapa titik, sehingga sangat sulit untuk dijangkau.

“Pada proses vaksinasi ini tidak mudah karena memang sapi-sapi dari peternak berkeliaran. Jadi jika ingin dimudahkan sapi-sapi yang ada harus dimasukkan di kandang jepit supaya bisa lebih banyak di vaksin, karena biasanya pemeliharaan sapinya kita itu diumbar jadi untuk mencari sapi sangat susah,” terangnya.

Baca Juga : Gerakan Tanam 10 Ribu Pohon, Komitmen Pemkab Gowa Jaga Hutan dan Pegunungan

Pentingnya vaksinasi untuk sapi ini sebagai upaya mencegah penularan virus ke ternak. Tak hanya itu, untuk pengendalian virus terhadap sapi yaitu melalui vaksinasi.

“Hal penting lainnya termasuk memberikan pengobatan, dan vitamin supaya kekebalan tubuhnya tetap terjaga,” katanya.

Ia juga menjelaskan, penularan virus yang terdampak pada ternak, misalnya sapi yang terdampak virus PMK tidak berpotensi besar bagi manusia. Tetapi hanya dari ternak ke ternak.

Baca Juga : Kolaborasi Pemkab dan Kemenag Gowa Wujudkan Pembangunan Daerah Lebih Maju

Penularan dari sapi ke manusia dikatakan kemungkinannya dapat terjadi jika manusia beraktivitas di kandang sapi yang sakit dan melakukan kontak langsung. Kemudian, tidak mensterilkan pakaian maupun alat-alat yang digunakan jika melakukan pengobatan kepada sapi yang sakit akibat terpapar virus.

“Kalau untuk manusia seperti PMK tidak terlalu berdampak ke manusia, hanya dari ternak ke ternak. Tetapi tetap kita juga antisipasi jangan sampai melalui penularan manusia seperti kita datang ke kandang. Terus bisa juga melalui baju kita, makanya kalau dari kandang untuk melakukan vaksinasi, pengobatan atau pemberian vitamin pulangnya itu kita harus mensterilkan dulu, jangan sampai pakaian kita membawa virus,” terang Suhriati.

Kemudian, dari total sapi di Kabupaten Gowa yang didominasi jenis sapi Bali karena memang peternak yang ada menyukai sistem peternakan sapi Bali. Pasalnya, dari segi pakan dan prosedur mengurus sapi tidaklah susah.

Baca Juga : Kolaborasi Pemkab dan Kemenag Gowa Wujudkan Pembangunan Daerah Lebih Maju

“Sapi Bali juga tidak susah pakannya, mengurus juga tidak susah karena makannya sapi Bali sangat sedikit, kalau jenis lain itu lebih dari dua kali dari sapi Bali kebutuhan makannya. Sehingga ini berat untuk peternak,” terangnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646