REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar apel siaga pengawasan di Lapangan Karebosi, Kota Makassar, Rabu (6/12/2023) kemarin.
Turut hadir Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, Ketua DPRD Sulawesi Selatan Andi Ina Kartika Sari, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso, Wakapolda Sulsel Brigjen Pol CH Patoppoi, Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli bersama jajarannya, serta jajaran Forkompida.
Apel siaga ini dipimpin langsung oleh Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli. Ia memberikan pengarahan kepada seribuan jajaran pengawas di semua level yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Juga : Tekankan Integritas dan Loyalitas, Wawali Makassar Buka Kegiatan Retret Lurah di Malino
Pada kesempatan itu, Ana, sapaan karibnya, menyoroti dua tahapan krusial Pemilu 2024 yang tengah berjalan secara paralel. Masing-masing tahapan logistik dan tahapan masa kampanye. Ia menggarisbawahi pentingnya penguatan kapasitas bagi semua pihak yang terlibat dalam pengawasan pemilu.
“Penguatan patroli pencegahan dan pengawasan harus menjadi prioritas utama kita untuk menegakkan hukum pemilu. Dalam tahapan logistik, tidak hanya pendistribusian logistik, tetapi juga tantangan geografis harus diatasi dengan kerjasama yang erat dengan KPU dan jajaran terkait,” tegas Ana.
Lebih lanjut, dirinya menekankan kewaspadaan terhadap tahapan kampanye, terutama terkait dengan alat dan bahan kampanye sesuai amanat PKPU 12 tahun 2023.
Baca Juga : Wali Kota Makassar dan Rektor UMI Teken MoU Penguatan Akademik hingga Pemberdayaan UMKM
“Pengawasan kita tidak hanya terbatas pada ruang fisik, namun juga mencakup aspek tata cara, mekanisme, dan prosedural yang harus diperhatikan. Media sosial dan media massa juga menjadi fokus pengawasan terkait elektabilitas partai politik,” tambahnya.
Ana pun membangkitkan semangat keberanian, kecerdasan, dan ketelitian bagi semua pihak yang terlibat dalam pengawasan pemilu. Ia juga mengingatkan agar tidak menggunakan kekuatan untuk melakukan penindasan, melainkan menjadi wajah terdepan dalam memberikan keadilan kepada para pencari keadilan.
“Saya ingatkan kepada sahabat yang hadir, kita harus gelorakan semangat keberanian, kecerdasan, dan ketelitian. Jangan pernah bersikap ambigu dalam mengambil keputusan, dan jangan biarkan kapal pinisi yang dinakhodai oleh Bawaslu karam di tengah jalan. Mari bersama-sama berikan keadilan bagi para pencari keadilan dan tegakkan hukum pemilu,” demikian Ana. (*)